Title : You Dont Know Love -oneshoot-
Cast : Kim Taehyung (BTS), Kim Hyuki (OC), and other cast.
Genre : romance, little sad, and other.
Warning : typo's every where. Dont read if you not like. Please leave Coment and Like. Dont be silent readers!
Ff ini terinspirasi dari mv dan lirik lagu nya K.Will - You Dont Know Love ^^
Thankyou for reading ^^
Author : Oh Shara
Cast : Kim Taehyung (BTS), Kim Hyuki (OC), and other cast.
Genre : romance, little sad, and other.
Warning : typo's every where. Dont read if you not like. Please leave Coment and Like. Dont be silent readers!
Ff ini terinspirasi dari mv dan lirik lagu nya K.Will - You Dont Know Love ^^
Thankyou for reading ^^
Author : Oh Shara
Seorang gadis tengah duduk diantara banyaknya
pengunjung cafe. Ia sedang menunggu kekasihnya. Ia sangat terlihat kesal dan
terus melirik jam tangannya sambil terus berdecak kesal. Rupanya kekasihnya itu
datang terlambat.
"Maaf aku datang terlambat. Tadi ada sedikit
hambatan." Ujar seorang pria tiba-tiba lalu duduk di kursi di depan gadis
itu.
Gadis itu menatap tajam pria itu yang ternyata adalah
kekasihnya yang kini tengah tersenyum padanya. Senyuman yang menurut gadis itu
adalah senyum tanpa dosa.
"Kau masih bisa menampakkan senyum tanpa dosa mu
itu padaku saat kau datang terlambat? Kau tau sejak kapan aku menunggumu
disini? Kau tau aku sangat tak suka menunggu, hah?!" Bentak gadis itu
tanpa mendengar penjelasan dari kekasihnya terlebih dahulu.
"Ma.maafkan aku, Hyuki." Ucap pria itu.
"Kau dengar, Kim Taehyung! Kau paling sering
datang terlambat saat sedang berkencan denganku! Dan itu sangat membuatku
muak!" Kata gadis itu, Kim Hyuki.
"Apa? Selalu datang terlambat? Kurasa aku hanya
terlambat sebentar. Bukankah baru kali ini aku datang terlambat lama
sekali?" Bantah Taehyung membela dirinya, memang benar perkataannya.
"Aku tak mau tau! Menurutku kau selalu tak tepat
waktu. Aku kesal denganmu! Mulai sekarang hubungan kita berakhir!" Kata
Hyuki tiba-tiba membuat Taehyung melototkan matanya tak percaya.
"Hyuki, apa kau bercanda? Tolong katakan ini
hanya lelucon." Ucap Taehyung dengan senyumannya.
"Aku bersungguh-sungguh. Hubungan kita
BERAKHIR!" Kata Hyuki menekankan suaranya pada kalimat terakhir yang ia
ucapkan.
BYURR
Dengan tiba-tiba, Hyuki menyiram Taehyung dengan jus
yang ia pesan tadi. Lalu pergi meninggalkan Taehyung dengan angkuhnya tanpa
mempedulikan bagaimana perasaan Taehyung saat ini.
Bagai pribahasa 'Sudah jatuh tertimpa tangga', itulah
yang Taehyung alami saat ini. Taehyung hanya tersenyum. Ia mengeluarkan sebuket
bunga dari balik punggungnya yang sedari tadi ia sembunyikan dibalik punggungnya.
Tersenyum miris memandang sebuket bunga itu.
Pengunjung lain menatap Taehyung dengan rasa iba dan berbisik-bisik
mengenai yang baru saja terjadi.
"Kasihan sekali pria itu."
"Gadis itu melakukan hal yang benar. Pria tak
tepat waktu sepertinya pantas mendapatkan hal itu."
"Pria yang sabar. Di perlakukan seperti itu ia
masih bisa tersenyum."
"Aku tau senyuman itu hanya sebuah senyuman palsu."
"Jika aku jadi gadis itu, aku tak akan mengakhiri
hubunganku dengan pria itu. Pria itu sangat tampan dan baik."
"Gadis itu terlalu egois hingga tak mau mendengarkan
penjelasan dari pria itu terlebih dulu."
"Sungguh. Ia pria yang sangat sabar."
Begitulah bisikan para pengunjung di cafe ini.
Taehyung hanya tersenyum miris mendengarnya. lalu bangkit dari tempat duduknya
dan pergi meninggalkan cafe ini dengan senyum mirisnya.
ɷ
"Kenapa, huh?! Kenapa kau malah memutuskan
hubungan ini?! Disaat aku sudah siap ingin mengajakmu bertunangan, kau malah
memutuskan hubungan ini?" Ucap Taehyung entah pada siapa. Kini ia sedang
meracau melampiaskan amarahnya di dalam mobilnya.
"Bukankah gadis sangat suka jika dilamar di depan
semua orang? Lalu, kenapa kau malah seperti itu?! Seenak nya memutuskan
hubungan ini!! Kenapa kau bersikap kekanakan, Hyuki?!" Racau Taehyung
lagi.
"Kau tau? Aku datang lebih awal darimu. Dan aku
sengaja tak masuk ke cafe terlebih dulu karena begitu gugup mempersiapkan apa
yang harus aku lakukan saat mengajakmu bertunangan nanti di depan semua orang.
Kau tau? Aku begitu gugup!! Aku sudah merangkai berbagai kata romantis untukmu.
Bukankah kau menyukai pria romantis? Tapi? Aaarrrrgghhh!! Kau bersikap terlalu
kekanakan!! Kenapa setiap kita bertengkar kau selalu dengan seenaknya
memutuskan hubungan ini? Kenapa?! Kau terlalu kekanakan, Hyuki!!
Aaarrrrgghhh!!!" Racau Taehyung sambil memukul-mukul setir mobilnya.
Meluapkan emosi yang terpendam sejak di cafe tadi.
Taehyung sengaja tak membersihkan wajah, rambut, dan
kemejanya yang tadi terkena air jus. Ia juga sengaja tersenyum saat Hyuki
melakukan semua itu. Taehyung sangat tak ingin jika semua orang tau bahwa ia
sedang sedih. Hatinya begitu sakit saat ini.
Ia melirik sebuket bunga yang dibawanya tadi di kursi
penumpang depan. Ia tersenyum miris lalu mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna
merah muda di saku celananya. Membuka kotak itu dan terlihat sebuah cincin
perak. Taehyung kembali tersenyum miris. Tak terasa sudut matanya mengeluarkan
air mata namun dengan segera menghapus air mata itu.
"Arrgghhh!!" Teriaknya sambil melempar kotak
cincin itu ke sembarang tempat lalu melesatkan mobilnya ke padatnya lalu lintas
kota Seoul dengan sekencang-kencangnya tanpa mempedulikan pengguna jalan
lainnya. Ia begitu kacau saat ini.
ɷ
BRAK!!
Taehyung membuka pintu apartementnya dengan kasar.
Membuat Seokjin, kakaknya tersentak kaget. Ditambah lagi, keadaan dan
penampilan Taehyung yang sangat kacau.
"Taehyung, apa yang terjadi?" Tanya Seokjin
sambil berlari menghampiri Taehyung.
"Tidak ada." Jawab Taehyung sambil
tersenyum.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Seokjin cemas.
"Aku baik-baik, hyung. Kau tak usah
mencemaskan aku." Jawab Taehyung masih dengan senyumannya. Terpaksa
mengembangkan ssenyumannya agar Seokjin tak cemas. Ia sangat tak mau jika
kakaknya itu cemas karenanya.
"Apanya yang tidak apa-apa? Penampilanmu sangat
kacau! Jangan mencoba untuk berbohong padaku!" Ucap Seokjin.
"Aku benar-benar baik-baik saja." Sahut
Taehyung tersenyum.
Seokjin hanya mengangguk menanggapi ucapan adiknya itu.
Tapi ia sangat yakin, bahwa adik satu-satunya itu tidak ‘baik-baik saja’.
"Aku lelah. Bisakah aku beristirahat ke kamarku
sekarang?" Tanya Taehyung.
"Tentu saja. Bersihkan badanmu lalu
tidurlah." Sahut Seokjin. Ia tak mau terlalu memaksakan adiknya untuk
bercerita.
ɷ
"Aarrgghhh!!" Teriak Taehyung.
Kini ia sedang terduduk lesu di bawah guyuran air shower.
Kembali meracau melampiaskan emosinya dan mengeluarkan air mata dibalik guyuran
air shower. Meski begitu, semua orang yang melihatnya pasti tau jika ia sedang
menangis meski air mata tercampur dengan guyuran air. Kenapa ia begitu rapuh
saat ini? Kenapa ia menangis seperti gadis? Tidak, tidak masalah apakah kau
seorang gadis atau pria. Jika kau merasa sakit hati, kau boleh menangis
sepuasnya sampai merasa lebih baik.
"Kenapa ini harus terjadi? Kenapa kau terlalu
bersikap kekanakan? Bersikap seenakmu tanpa memikirkan perasaanku sedikitpun.
Kau terlalu mementingkan keegoisanmu. Kau tak pernah mau mendengar penjelasanku.
Setiap kita bertengkar, seolah-olah aku yang selalu salah. Aku yang selalu disalahkan.
Berhentilah bersikap kekanakan, Hyuki. Kumohon… Hiks…" Sekeras apapun
Taehyung menahan isakannya, tetap saja isakan itu terdengar.
Taehyung terus saja terisak di bawah guyuran air shower
hingga tak mementingkan keadaannya yang mulai menggigil kedinginan akibat air
shower itu. Hingga pandangannya menjadi buyar dan gelap.
ɷ
"Eungg?" Erang Taehyung sambil memegang
kepalanya yang terasa sangat pusing.
"Taehyung, kau sudah siuman?" Tanya Seokjin.
"Jin hyung? Memangnya aku kenapa?
Ahhh!" Ucap Taehyung sambil terus mengerang kesakitan karena kepalanya
masih terasa pusing.
"Jangan banyak bergerak jika masih terasa pusing.
Kemarin sore kau aku temukan tak sadarkan di bawah guyuran air shower.
Kau ini!! Kau ingin mati kedinginan, huh?!" Omel Seokjin.
Taehyung terdiam. Kembali mengingat apa yang telah ia
alami kemarin. Mengingat semua kejadian itu membuat hatinya kembali terasa
sakit.
"Hyuki…" Gumam Taehyung.
"Apa yang terjadi padamu dan Hyuki?" Tanya
Seokjin.
Taehyung menatap Seokjin ragu. Apakah ia harus
bercerita?
"Ceritakan saja. Aku ‘kan hyung-mu."
Seolah bisa mengetahui keraguan dalam diri Taehyung, Seokjin meyakinkan
Taehyung agar bercerita padanya.
Taehyung menatap Seokjin sejenak. Menarik napas berat
lalu mulai bercerita semuanya pada Seokjin. Saat Taehyung bercerita, Seokjin
tak bersuara ataupun memotong ucapan Taehyung. Ia membiarkan Taehyung menyelesaikan
ucapannya dan hanya memasang ekspresi kaget atau terkadang membulatkan matanya
tak percaya saat mendengar cerita Taehyung. Seokjin tak percaya bahwa hubungan
adiknya selama ini tak baik. Yang Seokjin tau hanyalah hubungan Taehyung dan
Hyuki baik-baik saja karena Taehyung tak pernah bercerita apapun padanya.
Taehyung hanya bercerita bahwa ia sangat senang mempunyai kekasih seperti
Hyuki. Taehyung tak pernah bercerita bahwa Hyuki gadis yang sangat kekanakan.
"Ya ampun! Sulit dipercaya!" Seru Seokjin
saat Taehyung selesai bercerita.
Taehyung hanya mengangguk lemah menanggapi seruan
kaget dari Seokjin.
"Lalu? Apa kau akan masih tetap menunggunya?"
Tanya Seokjin.
"Tentu, hyung. Aku sudah berjanji takkan
pernah berpaling padanya." Jawab Taehyung.
"Tapi Hyuki saja mengingkari janjinya untuk
berhenti bersikap kekanakan dan egois. Lalu kau? Masih tetap menepati janjimu?"
Tanya Seokjin tak percaya.
Lagi-lagi Taehyung menangguk lemah.
"Baiklah, jika itu mau mu. Tapi jika kau mulai
lelah dan merasa sangat sakit untuk bertahan. Berhentilah bertahan." Ujar
Seokjin sambil menepuk bahu Taehyung.
"Ya, hyung." Sahut Taehyung.
"Sekarang tidurlah, kau harus istirahat. Bukankah
besok kau harus pergi belajar ke universitas? Biar hari ini kau tak usah
kuliah. Badanmu masih lemah untuk pergi kesana." Kata Seokjin.
"Baik, hyung." Jawab Taehyung.
Seokjin tersenyum lalu pergi meninggalkan Taehyung di
kamarnya.
ɷ
"Bahkan saat aku tak pergi ke universitas pun kau
tak menyadarinya, Hyuki? Bahkan kau tak menghubungiku untuk sekedar menanyakan
bagaimana keadaanku. Apa kau benar-benar sudah tak mempedulikan aku?"
Gumam Taehyung lirih sambil menatap layar ponselnya nanar.
Hari sudah malam. Sejak tadi pagi Taehyung menunggu
Hyuki menghubunginya. Namun hasilnya nihil, Hyuki sama sekali tak menghubungi
Taehyung. Ia menarik nafas panjang tanda ia lelah menunggu Hyuki menghubunginya
lalu terpejam.
ɷ
"Hey!! Kim Taehyung! Kau sudah sembuh? Ku dengar
kau sakit kemarin?!" Tanya Jimin heboh saat melihat Taehyung memasuki
ruangan kelas.
"Seperti yang kau lihat, Jimin." Sahut
Taehyung.
"Hey! Kau tak menyebutku dengan sebutan hyung,
huh?!" Protes Jimin.
"Kita hanya berbeda beberapa bulan, berhenti
bersikap berlebihan." Ujar Taehyung malas.
"Ck!" Decak Jimin sedikit kesal.
"Taehyung hyung, kau tau? Saat kau tak
ada, Hyuki semakin dekat dengan Junhong!" Ucap Jungkook.
"Benarkah?" Tanya Taehyung.
"Hm!" Sahut Jungkook.
Taehyung hanya tersenyum mendengar ucapan Jungkook.
"Kau malah tersenyum, hyung? Seharusnya ‘kan
kau marah?!" Tanya Jungkook heran.
"Marah? Untuk apa? Hubungan Hyuki dan aku sudah
berakhir." Jawab Taehyung.
"Apa?!" Tanya Jimin dan Jungkook berbarengan
sama-sama terkejut.
"Ya." Sahut Taehyung.
"Bagaimana bisa? Bukankah kau akan mengajak Hyuki
bertunangan? Lalu kenapa kau dan dia?? Hey! Ceritakan padaku!!" Ucap Jimin
heboh.
"Bisakah kita tidak membicarakan ini?" Pinta
Taehyung.
"Tidak! Kau harus bercerita padaku!" Tolak
Jimin.
"Hey, Park Jimin!! Kau terlalu memaksa! Jika
Taehyung hyung tak mau, jangan di paksa. Biarkan saja!" Cela
Jungkook.
"Ck, baiklah!" Gerutu Jimin.
Taehyung hanya tersenyum menanggapi Jimin dan Jungkook
kemudian memalingkan pandangannya ke pintu dan terlihat Hyuki dan Junhong baru
datang. Junhong terlihat menggenggam tangan Hyuki, membuat hati Taehyung terasa
pedih. Namun Taehyung terus saja mengembangkan senyumnya.
Jimin dan Jungkook mengikuti arah pandangan Taehyung.
Kemudian Jungkook menyenggol Jimin.
"Taehyung…" Panggil Jimin untuk mengalihkan
pandangan Taehyung dari Hyuki dan Junhong.
"Apa?" Sahut Taehyung mengalihkan pandangannya
pada Jimin.
"Tak usah dilihat, itu hanya akan membuat hatimu
sakit." Ujar Jimin.
Taehyung tersenyum. "Tak masalah, hyung."
"Senyumanmu palsu, aku tau itu, hyung."
Ucap Jungkook.
Taehyung hanya tersenyum menanggapi ucapan Jungkook,
tak tau harus biacara apa.
"Aku benci ini! Kemana Taehyung hyung yang dulu?
Taehyung hyung yang selalu ceria dan konyol. Ingat, hyung! Kau pembuat
suasana senang diantara aku dan Jimin hyung." Protes Jungkook.
"Maafkan aku." Ujar Taehyung menyesal.
"Tak usah meminta maaf, kku hanya butuh hyung
yang seperti dulu." Sahut Jungkook.
"Ya! Kim Taehyung si konyol!" Ucap Jimin
menimpali.
"Baiklah!" Sahut Taehyung lalu tersenyum
lebar.
"Kami akan membuatmu tak bersedih lagi. Aku ingin
senyum tulusmu, Taehyung. Bukan senyum palsumu yang seolah kau baik-baik
saja." Ujar Jimin sambil bersedekap.
"Ya, hyung. Kau cerewet." Ejek Taehyung
sambil menjulurkan lidahnya ke arah Jimin lalu tertawa.
"Hey, aku tak cerewet!" Protes Jimin.
Mungkin berat bagi Taehyung bersikap seperti dulu
disaat hatinya benar-benar hancur. Bersikap seolah-olah semuanya baik-baik
saja. Namun bagaimana pun ucapan Jimin dan Jungkook benar, ia tak boleh terlalu
terpuruk karena Hyuki. Semangat, Kim Taehyung!
ɷ
Berhari-hari setelah itu, Taehyung kembali seperti
dulu. Taehyung yang ceria dan konyol. Taehyung tak mempedulikan Hyuki lagi,
tapi bukan berarti ia sudah tak menyayangi Hyuki. Ia masih sangat menyukai
Hyuki. Namun, ia tak ingin memikirkan Hyuki. Karena jika mengingat Hyuki, itu
akan membuat Taehyung sedih. Taehyung tak ingin sedih. Jadi, ia tak
mempedulikan dan memikirkan Hyuki. Taehyung membiarkan Hyuki bersama dengan Junhong.
Karena mungkin, Hyuki bisa lebih bahagia bersama Junhong.
Begitu pula Hyuki, semenjak kejadian itu ia tak
menganggap Taehyung ada. Hyuki bersikap seolah tak pernah mengenal Taehyung.
ɷ
"Hyuki, aku tau kau masih menyayangi Taehyung.
Lalu mengapa kau berpura-pura sudah tak menyayanginya?" Tanya Junhong.
"Hey, oppa! Jangan membahas ha itu!"
Protes Hyuki.
"Kenapa? Bukankah Taehyung pria yang baik? Lalu
kenapa kau bersikap seperti ini padanya?" Tanya Junhong heran.
"Aku membencinya!" Sahut Hyuki sambil
memanyunkan bibirnya kesal.
"Kenapa?" Tanya Junhong.
"Setiap berkencan denganku, ia selalu saja datang
terlambat. Dia sangat menyebalkan!" Jawab Hyuki.
"Apa? Jadi hanya karena itu kau mengakhiri
hubunganmu dengannya? Hey, Kim Hyuki! Kau bersikap terlalu kekanakan!"
Sahut Junhong.
"Hey, kau membelanya?" Protes Hyuki.
"Aku tak membelanya, aku hanya berkata benar.
Dalam hal ini, kau yang salah. Kau terlalu bersikap egois dan kekanakan. Aku
curiga, jangan-jangan jika ada masalah kecilpun kau malah menjadikan masalah
itu menjadi besar, kan? Aku merasa kasihan pada Taehyung." Ujar Junhong.
Hyuki tak menjawab.
"Sudah kuduga. Kau terlalu mudah mengakhiri hubunganmu
dengannya tanpa memikirkan tindakanmu sebelumnya." Ucap Junhong.
Hyuki hanya diam, ucapan Junhong ada benarnya.
"Jika boleh kuberi usul, temui dia dan minta
maaflah. Perbaiki hubunganmu dengannya. Aku yakin Taehyung akan menerimamu
kembali. Ia terlihat masih menyayangimu. Terlihat dari tatapannya saat melihat
kau berdekatan denganku." Ujar Junhong.
"Tidak mau! Aku ‘kan wanita! Mana mungkin aku
yang lebih dulu bersikap seperti itu? Aku tidak mau." Tolak Hyuki.
"Ck, baiklah terserah padamu!" Cibir
Junhong, sedikit kesal dengan sikap kekanakan Hyuki.
ɷ
Hyuki saat ini sedang berada di bukit yang penuh
dengan pepohonan. Sekarang sedang musim gugur, dedaunan berguguran membuat
hutan ini terlihat indah dengan kontras warna daun kering oranye kecoklatan.
Entah karena alasan apa Hyuki datang kesini. Padahal,
ini adalah tempat favorit Taehyung. Taehyung sering mengajaknya kemari.
Taehyung sangat suka berada di hutan ini, apalagi jika sedang musim gugur
seperti saat ini, Taehyung pasti datang kesini. 3 tahun yang lalu pun, Taehyung
menyatakan perasaannya pada Hyuki di bukit ini.
Lalu Hyuki duduk di bawah pohon, tempat biasa ia dan
Taehyung duduk jika ke bukit ini. Bersandar pada pohon itu dan memejamkan
matanya. Untungnya, cuaca saat ini tak terlalu cerah, jadi tak terasa panas
jika duduk di bawah pohon yang daunnya sudah setengah gugur.
Hyuki memikirkan kembali ucapan Zelo tadi. Ucapan Zelo
memang ada benarnya.
'Apakah aku terlalu kekanakan?' Batin Hyuki.
"Oh? Hyuki? Sedang apa kau disini?"
Tiba-tiba ucapan seseorang membuat Hyuki tersentak
kaget. Ia membuka matanya menatap namja tinggi nan tampan yang kini juga sedang
menatapnya.
"Tae.. Taehyung?" Ucap Hyuki gugup.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Taehyung.
"A..aku hanya sedang ingin kesini. Apa tak boleh,
huh?!" Sahut Hyuki.
"Boleh saja. Tapi untuk apa?" Tanya Taehyung
lagi.
"Bukan urusanmu!" Jawab Hyuki.
"Ah! Aku tau! Apakah kau sedang merindukanku?!"
Goda Taehyung.
"Apa? Merindukanmu? Jangan harap!" Sahut
Hyuki ketus.
"Jangan berbohong. Buktinya kau datang
kesini." Ujar Taehyung.
"Lalu jika aku datang kesini apa itu artinya aku
sedang merindukanmu, huh?!" Tanya Hyuki.
"Tentu saja! Bukankah kau yang dulu bilang, jika
kau kesini maka kau sedang merindukanku." Jawab Taehyung.
"Apa kau bilang? Tidak! Itu dulu! Sekarang
berbeda!" Sangkal Hyuki.
"Menurutku itu sama saja." Sahut Taehyung.
"Ck! Baiklah aku pergi!" Ucap Hyuki kesal
sambil berjalan pergi meninggalkan Taehyung.
"Tunggu, biarkan aku mengantarmu pulang."
Kata Taehyung menahan tangan Hyuki agar tak pergi.
"Tak perlu!" Jawab Hyuki memberontak.
"Tak ada penolakan!" Ucap Taehyung lalu
menyeret Hyuki ke mobilnya.
ɷ
"Hey! Kau pemaksa!" Teriak Hyuki saat sudah
berada di dalam mobil Taehyung.
Taehyung hanya tersenyum lebar menanggapi teriakan
Hyuki, lalu melesatkan mobilnya pergi.
Hyuki hanya memanyunkan bibirnya kesal. Tapi entah
mengapa, perkataan yang terlontar di bibir Hyuki berbeda dengan apa yang di
katakan hatinya. Hatinya berkata, bahwa ia sangat senang saat ini. Jantungnya
pun berdegup lebih kencang saat ini.
ɷ
"Tunggu sebentar, aku ingin membeli beberapa roti
untuk Jin hyung. Apa kau ingin ikut ke dalam toko roti?" Ujar
Taehyung.
"Tidak." Sahut Hyuki.
"Baiklah, tunggu sebentar." Ucap Taehyung
lalu keluar dari dalam mobilnya dan masuk ke toko roti.
Hyuki mengamati mobil Taehyung saat Taehyung sudah
pergi. Tersenyum mengingat saat-saat dimana ia masih bersama Taehyung dulu.
Bahkan, ciuman pertama mereka terjadi dalam mobil ini. Banyak kenangan mereka
di dalam mobil ini.
"Oh hey! Apa yang ku pikirkan?!" Gerutu
Hyuki saat kembali tersadar dari pikirannya.
Ia kemudian mengedarkan pandangannya lagi ke sekitar
mobil Taehyung dan melihat sebuah kotak berludru berwarna merah muda yang
berada di bawah kursi penumpang belakang.
"Oh? Apa itu?" Seru Hyuki lalu menjulurkan
tangannya untuk mengambil kotak itu karena penasaran.
"Ya ampun!" Seru Hyuki kaget saat melihat
isi dari kotak itu. Sebuah cincin.
"Cincin ini untuk siapa?" Gumam Hyuki.
"Apa dia sudah mempunyai kekasih baru? Tapi
kenapa menyimpan kotak cincin ini di bawah kursi penumpang belakang
mobil?" Gumamnya heran.
"Maaf menunggu lam– hey! Kotak itu!!" Seru
Taehyung kaget saat melihat Hyuki memegang kotak cincin.
"Dasar bodoh! Kau mengagetkanku!" Gerutu
Hyuki karena kaget mendengar Taehyung tiba-tiba berteriak.
Taehyung merampas kotak itu dari tangan Hyuki dan
membuat Hyuki menatapnya heran.
"Itu cincin untuk siapa?" Tanya Hyuki.
Taehyung menatap Hyuki, membuat Hyuki heran dengan
sikapnya.
"Apa kau ingin tau?" Tanya Taehyung.
Hyuki mengangguk pelan. Sebenarnya ia memang sangat
penasaran.
"Baiklah. Aku akan membawamu ke suatu
tempat." Ucap Taehyung sambil melesatkan mobilnya pergi.
'Apa aku harus mengatakannya?' Batin Taehyung.
'Apa dia akan mengajakku ke rumah pacarnya? Tapi untuk
apa? Untuk memamerkannya padaku? Ck! Tapi aku memang sangat penasaran.' Pikir
Hyuki.
ɷ
"Untuk apa kau mengajakku kesini lagi?"
Tanya Hyuki bingung karena Taehyung mengajaknya ke bukit tadi lagi.
"Bukankah kau ingin tau cincin ini untuk
siapa?" Ujar Taehyung.
"Hm." Sahut Hyuki.
"Cincin ini untukmu." Ujar Taehyung
tiba-tiba membuat Hyuki melebarkan matanya tak percaya.
"Ma..maksud mu?" Tanya Hyuki bingung.
"Kau tau? Saat aku datang terlambat saat itu.
Sebenarnya aku sudah datang jauh sebelum kau datang. Aku diam di dalam mobilku
untuk menyiapkan kata-kata yang harus ku ucapkan untuk mengajakmu bertunangan.
Aku begitu gugup saat itu." Ujar Taehyung.
Hyuki diam. Memilih untuk mendengarkan kelanjutan
ucapan Taehyung.
"Namun nyatanya aku salah. Rencana ku gagal. Kau
malah marah dan mengakhiri hubungan ini. Aku begitu hancur saat itu."
Lanjut Taehyung.
"Jangan berbohong! Kau menyebalkan saat itu dan
aku membencimu!" Sahut Hyuki menyangkal.
"Untuk apa aku berbohong? Kau terlalu egois dan
bersikap kekanakan hingga tak mau mendengar penjelasanku terlebih dulu. You
dont know love, Hyuki." Ujar Taehyung.
"Ta..tapi.." Ucap Hyuki terbata-bata.
"Tapi apa?" Tanya Taehyung.
"Maafkan aku. Aku tau aku sangat kekanakan. Aku
benar-benar menyesal. Aku..aku menyayangimu… Hiks..." Ucap Hyuki sambil
memeluk Taehyung dengan tiba-tiba. Membuat Taehyung tersentak kaget dengan
sikapnya.
"Maafkan aku... Hiks... Maaf..." Sesal
Hyuki.
Taehyung melepaskan pelukan Hyuki dan tersenyum pada
Hyuki lalu menghapus air mata Hyuki.
"Jangan menangis. Aku sudah memaafkanmu sebelum
kau meminta maaf." Ujar Taehyung.
"Be..benarkah?" Tanya Hyuki tak percaya.
"Ya. Kau masih menyayangiku?" Tanya
Taehyung.
Hyuki mengangguk malu.
"Jadi apa kau mau bertunangan denganku?"
Tanya Taehyung.
Hyuki menatap Taehyung tak percaya. Tapi kemudian ia
tersenyum jahil dan memanyunkan bibirnya. "Hey! Kau tak romantic sama
sekali! Mengatakan hal itu tanpa ada hal romantis."
Taehyung tertawa mendengar perkataan Hyuki.
"Baiklah baiklah."
Taehyung berjongkok di depan Hyuki dan memegang tangan
kanan Hyuki sambil membuka kotak cincin itu.
"Nona Kim Hyuki, mau kah kau bertunangan dengan
Kim Taehyung?" Tanya Taehyung.
Hyuki tersenyum. Pipinya bersemu merah diperlakukan
seperti itu oleh Taehyung.
"A..aku mau." Jawab Hyuki malu.
Taehyung tersenyum lalu memasangkan cincin itu pada
jari manis Hyuki. Membuat pipi Hyuki semakin bersemu merah karena malu.
"Aku senang!" Seru Taehyung lalu memeluk
Hyuki erat.
"Hey! Jangan terlalu erat memelukku! Aku sulit
bernafas, Tuan Kim!" Protes Hyuki.
Taehyung tertawa. "Maafkan aku."
Hyuki hanya tersenyum lalu dengan tiba-tiba ia mencium
Taehyung, membuat Taehyung melebarkan matanya tak percaya. Namun pada akhirnya
ia juga ikut memejamkan matanya menikmati ciuman manis itu.
ɷ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar