Entri Populer

Selasa, 10 Juni 2014

Kim Taehyung aka V BTS FanFiction // You Dont Know Love -oneshoot-


Title : You Dont Know Love -oneshoot-
Cast : Kim Taehyung (BTS), Kim Hyuki (OC), and other cast.
Genre : romance, little sad, and other.
Warning : typo's every where. Dont read if you not like. Please leave Coment and Like. Dont be silent readers!
Ff ini terinspirasi dari mv dan lirik lagu nya K.Will - You Dont Know Love ^^
Thankyou for reading ^^
Author : Oh Shara








Seorang gadis tengah duduk diantara banyaknya pengunjung cafe. Ia sedang menunggu kekasihnya. Ia sangat terlihat kesal dan terus melirik jam tangannya sambil terus berdecak kesal. Rupanya kekasihnya itu datang terlambat.
"Maaf aku datang terlambat. Tadi ada sedikit hambatan." Ujar seorang pria tiba-tiba lalu duduk di kursi di depan gadis itu.
Gadis itu menatap tajam pria itu yang ternyata adalah kekasihnya yang kini tengah tersenyum padanya. Senyuman yang menurut gadis itu adalah senyum tanpa dosa.
"Kau masih bisa menampakkan senyum tanpa dosa mu itu padaku saat kau datang terlambat? Kau tau sejak kapan aku menunggumu disini? Kau tau aku sangat tak suka menunggu, hah?!" Bentak gadis itu tanpa mendengar penjelasan dari kekasihnya terlebih dahulu.
"Ma.maafkan aku, Hyuki." Ucap pria itu.
"Kau dengar, Kim Taehyung! Kau paling sering datang terlambat saat sedang berkencan denganku! Dan itu sangat membuatku muak!" Kata gadis itu, Kim Hyuki.
"Apa? Selalu datang terlambat? Kurasa aku hanya terlambat sebentar. Bukankah baru kali ini aku datang terlambat lama sekali?" Bantah Taehyung membela dirinya, memang benar perkataannya.
"Aku tak mau tau! Menurutku kau selalu tak tepat waktu. Aku kesal denganmu! Mulai sekarang hubungan kita berakhir!" Kata Hyuki tiba-tiba membuat Taehyung melototkan matanya tak percaya.
"Hyuki, apa kau bercanda? Tolong katakan ini hanya lelucon." Ucap Taehyung dengan senyumannya.
"Aku bersungguh-sungguh. Hubungan kita BERAKHIR!" Kata Hyuki menekankan suaranya pada kalimat terakhir yang ia ucapkan.

BYURR

Dengan tiba-tiba, Hyuki menyiram Taehyung dengan jus yang ia pesan tadi. Lalu pergi meninggalkan Taehyung dengan angkuhnya tanpa mempedulikan bagaimana perasaan Taehyung saat ini.
Bagai pribahasa 'Sudah jatuh tertimpa tangga', itulah yang Taehyung alami saat ini. Taehyung hanya tersenyum. Ia mengeluarkan sebuket bunga dari balik punggungnya yang sedari tadi ia sembunyikan dibalik punggungnya. Tersenyum miris memandang sebuket bunga itu.
Pengunjung lain menatap Taehyung dengan rasa iba dan berbisik-bisik mengenai yang baru saja terjadi.

"Kasihan sekali pria itu."
"Gadis itu melakukan hal yang benar. Pria tak tepat waktu sepertinya pantas mendapatkan hal itu."
"Pria yang sabar. Di perlakukan seperti itu ia masih bisa tersenyum."
"Aku tau senyuman itu hanya sebuah senyuman palsu."
"Jika aku jadi gadis itu, aku tak akan mengakhiri hubunganku dengan pria itu. Pria itu sangat tampan dan baik."
"Gadis itu terlalu egois hingga tak mau mendengarkan penjelasan dari pria itu terlebih dulu."
"Sungguh. Ia pria yang sangat sabar."

Begitulah bisikan para pengunjung di cafe ini. Taehyung hanya tersenyum miris mendengarnya. lalu bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan cafe ini dengan senyum mirisnya.
ɷ
"Kenapa, huh?! Kenapa kau malah memutuskan hubungan ini?! Disaat aku sudah siap ingin mengajakmu bertunangan, kau malah memutuskan hubungan ini?" Ucap Taehyung entah pada siapa. Kini ia sedang meracau melampiaskan amarahnya di dalam mobilnya.
"Bukankah gadis sangat suka jika dilamar di depan semua orang? Lalu, kenapa kau malah seperti itu?! Seenak nya memutuskan hubungan ini!! Kenapa kau bersikap kekanakan, Hyuki?!" Racau Taehyung lagi.
"Kau tau? Aku datang lebih awal darimu. Dan aku sengaja tak masuk ke cafe terlebih dulu karena begitu gugup mempersiapkan apa yang harus aku lakukan saat mengajakmu bertunangan nanti di depan semua orang. Kau tau? Aku begitu gugup!! Aku sudah merangkai berbagai kata romantis untukmu. Bukankah kau menyukai pria romantis? Tapi? Aaarrrrgghhh!! Kau bersikap terlalu kekanakan!! Kenapa setiap kita bertengkar kau selalu dengan seenaknya memutuskan hubungan ini? Kenapa?! Kau terlalu kekanakan, Hyuki!! Aaarrrrgghhh!!!" Racau Taehyung sambil memukul-mukul setir mobilnya. Meluapkan emosi yang terpendam sejak di cafe tadi.
Taehyung sengaja tak membersihkan wajah, rambut, dan kemejanya yang tadi terkena air jus. Ia juga sengaja tersenyum saat Hyuki melakukan semua itu. Taehyung sangat tak ingin jika semua orang tau bahwa ia sedang sedih. Hatinya begitu sakit saat ini.
Ia melirik sebuket bunga yang dibawanya tadi di kursi penumpang depan. Ia tersenyum miris lalu mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna merah muda di saku celananya. Membuka kotak itu dan terlihat sebuah cincin perak. Taehyung kembali tersenyum miris. Tak terasa sudut matanya mengeluarkan air mata namun dengan segera menghapus air mata itu.
"Arrgghhh!!" Teriaknya sambil melempar kotak cincin itu ke sembarang tempat lalu melesatkan mobilnya ke padatnya lalu lintas kota Seoul dengan sekencang-kencangnya tanpa mempedulikan pengguna jalan lainnya. Ia begitu kacau saat ini.
ɷ
BRAK!!

Taehyung membuka pintu apartementnya dengan kasar. Membuat Seokjin, kakaknya tersentak kaget. Ditambah lagi, keadaan dan penampilan Taehyung yang sangat kacau.
"Taehyung, apa yang terjadi?" Tanya Seokjin sambil berlari menghampiri Taehyung.
"Tidak ada." Jawab Taehyung sambil tersenyum.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Seokjin cemas.
"Aku baik-baik, hyung. Kau tak usah mencemaskan aku." Jawab Taehyung masih dengan senyumannya. Terpaksa mengembangkan ssenyumannya agar Seokjin tak cemas. Ia sangat tak mau jika kakaknya itu cemas karenanya.
"Apanya yang tidak apa-apa? Penampilanmu sangat kacau! Jangan mencoba untuk berbohong padaku!" Ucap Seokjin.
"Aku benar-benar baik-baik saja." Sahut Taehyung tersenyum.
Seokjin hanya mengangguk menanggapi ucapan adiknya itu. Tapi ia sangat yakin, bahwa adik satu-satunya itu tidak ‘baik-baik saja’.
"Aku lelah. Bisakah aku beristirahat ke kamarku sekarang?" Tanya Taehyung.
"Tentu saja. Bersihkan badanmu lalu tidurlah." Sahut Seokjin. Ia tak mau terlalu memaksakan adiknya untuk bercerita.
ɷ
"Aarrgghhh!!" Teriak Taehyung.
Kini ia sedang terduduk lesu di bawah guyuran air shower. Kembali meracau melampiaskan emosinya dan mengeluarkan air mata dibalik guyuran air shower. Meski begitu, semua orang yang melihatnya pasti tau jika ia sedang menangis meski air mata tercampur dengan guyuran air. Kenapa ia begitu rapuh saat ini? Kenapa ia menangis seperti gadis? Tidak, tidak masalah apakah kau seorang gadis atau pria. Jika kau merasa sakit hati, kau boleh menangis sepuasnya sampai merasa lebih baik.
"Kenapa ini harus terjadi? Kenapa kau terlalu bersikap kekanakan? Bersikap seenakmu tanpa memikirkan perasaanku sedikitpun. Kau terlalu mementingkan keegoisanmu. Kau tak pernah mau mendengar penjelasanku. Setiap kita bertengkar, seolah-olah aku yang selalu salah. Aku yang selalu disalahkan. Berhentilah bersikap kekanakan, Hyuki. Kumohon… Hiks…" Sekeras apapun Taehyung menahan isakannya, tetap saja isakan itu terdengar.
Taehyung terus saja terisak di bawah guyuran air shower hingga tak mementingkan keadaannya yang mulai menggigil kedinginan akibat air shower itu. Hingga pandangannya menjadi buyar dan gelap.
ɷ
"Eungg?" Erang Taehyung sambil memegang kepalanya yang terasa sangat pusing.
"Taehyung, kau sudah siuman?" Tanya Seokjin.
"Jin hyung? Memangnya aku kenapa? Ahhh!" Ucap Taehyung sambil terus mengerang kesakitan karena kepalanya masih terasa pusing.
"Jangan banyak bergerak jika masih terasa pusing. Kemarin sore kau aku temukan tak sadarkan di bawah guyuran air shower. Kau ini!! Kau ingin mati kedinginan, huh?!" Omel Seokjin.
Taehyung terdiam. Kembali mengingat apa yang telah ia alami kemarin. Mengingat semua kejadian itu membuat hatinya kembali terasa sakit.
"Hyuki…" Gumam Taehyung.
"Apa yang terjadi padamu dan Hyuki?" Tanya Seokjin.
Taehyung menatap Seokjin ragu. Apakah ia harus bercerita?
"Ceritakan saja. Aku ‘kan hyung-mu." Seolah bisa mengetahui keraguan dalam diri Taehyung, Seokjin meyakinkan Taehyung agar bercerita padanya.
Taehyung menatap Seokjin sejenak. Menarik napas berat lalu mulai bercerita semuanya pada Seokjin. Saat Taehyung bercerita, Seokjin tak bersuara ataupun memotong ucapan Taehyung. Ia membiarkan Taehyung menyelesaikan ucapannya dan hanya memasang ekspresi kaget atau terkadang membulatkan matanya tak percaya saat mendengar cerita Taehyung. Seokjin tak percaya bahwa hubungan adiknya selama ini tak baik. Yang Seokjin tau hanyalah hubungan Taehyung dan Hyuki baik-baik saja karena Taehyung tak pernah bercerita apapun padanya. Taehyung hanya bercerita bahwa ia sangat senang mempunyai kekasih seperti Hyuki. Taehyung tak pernah bercerita bahwa Hyuki gadis yang sangat kekanakan.
"Ya ampun! Sulit dipercaya!" Seru Seokjin saat Taehyung selesai bercerita.
Taehyung hanya mengangguk lemah menanggapi seruan kaget dari Seokjin.
"Lalu? Apa kau akan masih tetap menunggunya?" Tanya Seokjin.
"Tentu, hyung. Aku sudah berjanji takkan pernah berpaling padanya." Jawab Taehyung.
"Tapi Hyuki saja mengingkari janjinya untuk berhenti bersikap kekanakan dan egois. Lalu kau? Masih tetap menepati janjimu?" Tanya Seokjin tak percaya.
Lagi-lagi Taehyung menangguk lemah.
"Baiklah, jika itu mau mu. Tapi jika kau mulai lelah dan merasa sangat sakit untuk bertahan. Berhentilah bertahan." Ujar Seokjin sambil menepuk bahu Taehyung.
"Ya, hyung." Sahut Taehyung.
"Sekarang tidurlah, kau harus istirahat. Bukankah besok kau harus pergi belajar ke universitas? Biar hari ini kau tak usah kuliah. Badanmu masih lemah untuk pergi kesana." Kata Seokjin.
"Baik, hyung." Jawab Taehyung.
Seokjin tersenyum lalu pergi meninggalkan Taehyung di kamarnya.
ɷ
"Bahkan saat aku tak pergi ke universitas pun kau tak menyadarinya, Hyuki? Bahkan kau tak menghubungiku untuk sekedar menanyakan bagaimana keadaanku. Apa kau benar-benar sudah tak mempedulikan aku?" Gumam Taehyung lirih sambil menatap layar ponselnya nanar.
Hari sudah malam. Sejak tadi pagi Taehyung menunggu Hyuki menghubunginya. Namun hasilnya nihil, Hyuki sama sekali tak menghubungi Taehyung. Ia menarik nafas panjang tanda ia lelah menunggu Hyuki menghubunginya lalu terpejam.
ɷ
"Hey!! Kim Taehyung! Kau sudah sembuh? Ku dengar kau sakit kemarin?!" Tanya Jimin heboh saat melihat Taehyung memasuki ruangan kelas.
"Seperti yang kau lihat, Jimin." Sahut Taehyung.
"Hey! Kau tak menyebutku dengan sebutan hyung, huh?!" Protes Jimin.
"Kita hanya berbeda beberapa bulan, berhenti bersikap berlebihan." Ujar Taehyung malas.
"Ck!" Decak Jimin sedikit kesal.
"Taehyung hyung, kau tau? Saat kau tak ada, Hyuki semakin dekat dengan Junhong!" Ucap Jungkook.
"Benarkah?" Tanya Taehyung.
"Hm!" Sahut Jungkook.
Taehyung hanya tersenyum mendengar ucapan Jungkook.
"Kau malah tersenyum, hyung? Seharusnya ‘kan kau marah?!" Tanya Jungkook heran.
"Marah? Untuk apa? Hubungan Hyuki dan aku sudah berakhir." Jawab Taehyung.
"Apa?!" Tanya Jimin dan Jungkook berbarengan sama-sama terkejut.
"Ya." Sahut Taehyung.
"Bagaimana bisa? Bukankah kau akan mengajak Hyuki bertunangan? Lalu kenapa kau dan dia?? Hey! Ceritakan padaku!!" Ucap Jimin heboh.
"Bisakah kita tidak membicarakan ini?" Pinta Taehyung.
"Tidak! Kau harus bercerita padaku!" Tolak Jimin.
"Hey, Park Jimin!! Kau terlalu memaksa! Jika Taehyung hyung tak mau, jangan di paksa. Biarkan saja!" Cela Jungkook.
"Ck, baiklah!" Gerutu Jimin.
Taehyung hanya tersenyum menanggapi Jimin dan Jungkook kemudian memalingkan pandangannya ke pintu dan terlihat Hyuki dan Junhong baru datang. Junhong terlihat menggenggam tangan Hyuki, membuat hati Taehyung terasa pedih. Namun Taehyung terus saja mengembangkan senyumnya.
Jimin dan Jungkook mengikuti arah pandangan Taehyung. Kemudian Jungkook menyenggol Jimin.
"Taehyung…" Panggil Jimin untuk mengalihkan pandangan Taehyung dari Hyuki dan Junhong.
"Apa?" Sahut Taehyung mengalihkan pandangannya pada Jimin.
"Tak usah dilihat, itu hanya akan membuat hatimu sakit." Ujar Jimin.
Taehyung tersenyum. "Tak masalah, hyung."
"Senyumanmu palsu, aku tau itu, hyung." Ucap Jungkook.
Taehyung hanya tersenyum menanggapi ucapan Jungkook, tak tau harus biacara apa.
"Aku benci ini! Kemana Taehyung hyung yang dulu? Taehyung hyung yang selalu ceria dan konyol. Ingat, hyung! Kau pembuat suasana senang diantara aku dan Jimin hyung." Protes Jungkook.
"Maafkan aku." Ujar Taehyung menyesal.
"Tak usah meminta maaf, kku hanya butuh hyung yang seperti dulu." Sahut Jungkook.
"Ya! Kim Taehyung si konyol!" Ucap Jimin menimpali.
"Baiklah!" Sahut Taehyung lalu tersenyum lebar.
"Kami akan membuatmu tak bersedih lagi. Aku ingin senyum tulusmu, Taehyung. Bukan senyum palsumu yang seolah kau baik-baik saja." Ujar Jimin sambil bersedekap.
"Ya, hyung. Kau cerewet." Ejek Taehyung sambil menjulurkan lidahnya ke arah Jimin lalu tertawa.
"Hey, aku tak cerewet!" Protes Jimin.
Mungkin berat bagi Taehyung bersikap seperti dulu disaat hatinya benar-benar hancur. Bersikap seolah-olah semuanya baik-baik saja. Namun bagaimana pun ucapan Jimin dan Jungkook benar, ia tak boleh terlalu terpuruk karena Hyuki. Semangat, Kim Taehyung!
ɷ
Berhari-hari setelah itu, Taehyung kembali seperti dulu. Taehyung yang ceria dan konyol. Taehyung tak mempedulikan Hyuki lagi, tapi bukan berarti ia sudah tak menyayangi Hyuki. Ia masih sangat menyukai Hyuki. Namun, ia tak ingin memikirkan Hyuki. Karena jika mengingat Hyuki, itu akan membuat Taehyung sedih. Taehyung tak ingin sedih. Jadi, ia tak mempedulikan dan memikirkan Hyuki. Taehyung membiarkan Hyuki bersama dengan Junhong. Karena mungkin, Hyuki bisa lebih bahagia bersama Junhong.
Begitu pula Hyuki, semenjak kejadian itu ia tak menganggap Taehyung ada. Hyuki bersikap seolah tak pernah mengenal Taehyung.
ɷ
"Hyuki, aku tau kau masih menyayangi Taehyung. Lalu mengapa kau berpura-pura sudah tak menyayanginya?" Tanya Junhong.
"Hey, oppa! Jangan membahas ha itu!" Protes Hyuki.
"Kenapa? Bukankah Taehyung pria yang baik? Lalu kenapa kau bersikap seperti ini padanya?" Tanya Junhong heran.
"Aku membencinya!" Sahut Hyuki sambil memanyunkan bibirnya kesal.
"Kenapa?" Tanya Junhong.
"Setiap berkencan denganku, ia selalu saja datang terlambat. Dia sangat menyebalkan!" Jawab Hyuki.
"Apa? Jadi hanya karena itu kau mengakhiri hubunganmu dengannya? Hey, Kim Hyuki! Kau bersikap terlalu kekanakan!" Sahut Junhong.
"Hey, kau membelanya?" Protes Hyuki.
"Aku tak membelanya, aku hanya berkata benar. Dalam hal ini, kau yang salah. Kau terlalu bersikap egois dan kekanakan. Aku curiga, jangan-jangan jika ada masalah kecilpun kau malah menjadikan masalah itu menjadi besar, kan? Aku merasa kasihan pada Taehyung." Ujar Junhong.
Hyuki tak menjawab.
"Sudah kuduga. Kau terlalu mudah mengakhiri hubunganmu dengannya tanpa memikirkan tindakanmu sebelumnya." Ucap Junhong.
Hyuki hanya diam, ucapan Junhong ada benarnya.
"Jika boleh kuberi usul, temui dia dan minta maaflah. Perbaiki hubunganmu dengannya. Aku yakin Taehyung akan menerimamu kembali. Ia terlihat masih menyayangimu. Terlihat dari tatapannya saat melihat kau berdekatan denganku." Ujar Junhong.
"Tidak mau! Aku ‘kan wanita! Mana mungkin aku yang lebih dulu bersikap seperti itu? Aku tidak mau." Tolak Hyuki.
"Ck, baiklah terserah padamu!" Cibir Junhong, sedikit kesal dengan sikap kekanakan Hyuki.
ɷ
Hyuki saat ini sedang berada di bukit yang penuh dengan pepohonan. Sekarang sedang musim gugur, dedaunan berguguran membuat hutan ini terlihat indah dengan kontras warna daun kering oranye kecoklatan.
Entah karena alasan apa Hyuki datang kesini. Padahal, ini adalah tempat favorit Taehyung. Taehyung sering mengajaknya kemari. Taehyung sangat suka berada di hutan ini, apalagi jika sedang musim gugur seperti saat ini, Taehyung pasti datang kesini. 3 tahun yang lalu pun, Taehyung menyatakan perasaannya pada Hyuki di bukit ini.
Lalu Hyuki duduk di bawah pohon, tempat biasa ia dan Taehyung duduk jika ke bukit ini. Bersandar pada pohon itu dan memejamkan matanya. Untungnya, cuaca saat ini tak terlalu cerah, jadi tak terasa panas jika duduk di bawah pohon yang daunnya sudah setengah gugur.
Hyuki memikirkan kembali ucapan Zelo tadi. Ucapan Zelo memang ada benarnya.
'Apakah aku terlalu kekanakan?' Batin Hyuki.
"Oh? Hyuki? Sedang apa kau disini?"
Tiba-tiba ucapan seseorang membuat Hyuki tersentak kaget. Ia membuka matanya menatap namja tinggi nan tampan yang kini juga sedang menatapnya.
"Tae.. Taehyung?" Ucap Hyuki gugup.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Taehyung.
"A..aku hanya sedang ingin kesini. Apa tak boleh, huh?!" Sahut Hyuki.
"Boleh saja. Tapi untuk apa?" Tanya Taehyung lagi.
"Bukan urusanmu!" Jawab Hyuki.
"Ah! Aku tau! Apakah kau sedang merindukanku?!" Goda Taehyung.
"Apa? Merindukanmu? Jangan harap!" Sahut Hyuki ketus.
"Jangan berbohong. Buktinya kau datang kesini." Ujar Taehyung.
"Lalu jika aku datang kesini apa itu artinya aku sedang merindukanmu, huh?!" Tanya Hyuki.
"Tentu saja! Bukankah kau yang dulu bilang, jika kau kesini maka kau sedang merindukanku." Jawab Taehyung.
"Apa kau bilang? Tidak! Itu dulu! Sekarang berbeda!" Sangkal Hyuki.
"Menurutku itu sama saja." Sahut Taehyung.
"Ck! Baiklah aku pergi!" Ucap Hyuki kesal sambil berjalan pergi meninggalkan Taehyung.
"Tunggu, biarkan aku mengantarmu pulang." Kata Taehyung menahan tangan Hyuki agar tak pergi.
"Tak perlu!" Jawab Hyuki memberontak.
"Tak ada penolakan!" Ucap Taehyung lalu menyeret Hyuki ke mobilnya.
ɷ
"Hey! Kau pemaksa!" Teriak Hyuki saat sudah berada di dalam mobil Taehyung.
Taehyung hanya tersenyum lebar menanggapi teriakan Hyuki, lalu melesatkan mobilnya pergi.
Hyuki hanya memanyunkan bibirnya kesal. Tapi entah mengapa, perkataan yang terlontar di bibir Hyuki berbeda dengan apa yang di katakan hatinya. Hatinya berkata, bahwa ia sangat senang saat ini. Jantungnya pun berdegup lebih kencang saat ini.
ɷ
"Tunggu sebentar, aku ingin membeli beberapa roti untuk Jin hyung. Apa kau ingin ikut ke dalam toko roti?" Ujar Taehyung.
"Tidak." Sahut Hyuki.
"Baiklah, tunggu sebentar." Ucap Taehyung lalu keluar dari dalam mobilnya dan masuk ke toko roti.
Hyuki mengamati mobil Taehyung saat Taehyung sudah pergi. Tersenyum mengingat saat-saat dimana ia masih bersama Taehyung dulu. Bahkan, ciuman pertama mereka terjadi dalam mobil ini. Banyak kenangan mereka di dalam mobil ini.
"Oh hey! Apa yang ku pikirkan?!" Gerutu Hyuki saat kembali tersadar dari pikirannya.
Ia kemudian mengedarkan pandangannya lagi ke sekitar mobil Taehyung dan melihat sebuah kotak berludru berwarna merah muda yang berada di bawah kursi penumpang belakang.
"Oh? Apa itu?" Seru Hyuki lalu menjulurkan tangannya untuk mengambil kotak itu karena penasaran.
"Ya ampun!" Seru Hyuki kaget saat melihat isi dari kotak itu. Sebuah cincin.
"Cincin ini untuk siapa?" Gumam Hyuki.
"Apa dia sudah mempunyai kekasih baru? Tapi kenapa menyimpan kotak cincin ini di bawah kursi penumpang belakang mobil?" Gumamnya heran.
"Maaf menunggu lam– hey! Kotak itu!!" Seru Taehyung kaget saat melihat Hyuki memegang kotak cincin.
"Dasar bodoh! Kau mengagetkanku!" Gerutu Hyuki karena kaget mendengar Taehyung tiba-tiba berteriak.
Taehyung merampas kotak itu dari tangan Hyuki dan membuat Hyuki menatapnya heran.
"Itu cincin untuk siapa?" Tanya Hyuki.
Taehyung menatap Hyuki, membuat Hyuki heran dengan sikapnya.
"Apa kau ingin tau?" Tanya Taehyung.
Hyuki mengangguk pelan. Sebenarnya ia memang sangat penasaran.
"Baiklah. Aku akan membawamu ke suatu tempat." Ucap Taehyung sambil melesatkan mobilnya pergi.
'Apa aku harus mengatakannya?' Batin Taehyung.
'Apa dia akan mengajakku ke rumah pacarnya? Tapi untuk apa? Untuk memamerkannya padaku? Ck! Tapi aku memang sangat penasaran.' Pikir Hyuki.
ɷ
"Untuk apa kau mengajakku kesini lagi?" Tanya Hyuki bingung karena Taehyung mengajaknya ke bukit tadi lagi.
"Bukankah kau ingin tau cincin ini untuk siapa?" Ujar Taehyung.
"Hm." Sahut Hyuki.
"Cincin ini untukmu." Ujar Taehyung tiba-tiba membuat Hyuki melebarkan matanya tak percaya.
"Ma..maksud mu?" Tanya Hyuki bingung.
"Kau tau? Saat aku datang terlambat saat itu. Sebenarnya aku sudah datang jauh sebelum kau datang. Aku diam di dalam mobilku untuk menyiapkan kata-kata yang harus ku ucapkan untuk mengajakmu bertunangan. Aku begitu gugup saat itu." Ujar Taehyung.
Hyuki diam. Memilih untuk mendengarkan kelanjutan ucapan Taehyung.
"Namun nyatanya aku salah. Rencana ku gagal. Kau malah marah dan mengakhiri hubungan ini. Aku begitu hancur saat itu." Lanjut Taehyung.
"Jangan berbohong! Kau menyebalkan saat itu dan aku membencimu!" Sahut Hyuki menyangkal.
"Untuk apa aku berbohong? Kau terlalu egois dan bersikap kekanakan hingga tak mau mendengar penjelasanku terlebih dulu. You dont know love, Hyuki." Ujar Taehyung.
"Ta..tapi.." Ucap Hyuki terbata-bata.
"Tapi apa?" Tanya Taehyung.
"Maafkan aku. Aku tau aku sangat kekanakan. Aku benar-benar menyesal. Aku..aku menyayangimu… Hiks..." Ucap Hyuki sambil memeluk Taehyung dengan tiba-tiba. Membuat Taehyung tersentak kaget dengan sikapnya.
"Maafkan aku... Hiks... Maaf..." Sesal Hyuki.
Taehyung melepaskan pelukan Hyuki dan tersenyum pada Hyuki lalu menghapus air mata Hyuki.
"Jangan menangis. Aku sudah memaafkanmu sebelum kau meminta maaf." Ujar Taehyung.
"Be..benarkah?" Tanya Hyuki tak percaya.
"Ya. Kau masih menyayangiku?" Tanya Taehyung.
Hyuki mengangguk malu.
"Jadi apa kau mau bertunangan denganku?" Tanya Taehyung.
Hyuki menatap Taehyung tak percaya. Tapi kemudian ia tersenyum jahil dan memanyunkan bibirnya. "Hey! Kau tak romantic sama sekali! Mengatakan hal itu tanpa ada hal romantis."
Taehyung tertawa mendengar perkataan Hyuki. "Baiklah baiklah."
Taehyung berjongkok di depan Hyuki dan memegang tangan kanan Hyuki sambil membuka kotak cincin itu.
"Nona Kim Hyuki, mau kah kau bertunangan dengan Kim Taehyung?" Tanya Taehyung.
Hyuki tersenyum. Pipinya bersemu merah diperlakukan seperti itu oleh Taehyung.
"A..aku mau." Jawab Hyuki malu.
Taehyung tersenyum lalu memasangkan cincin itu pada jari manis Hyuki. Membuat pipi Hyuki semakin bersemu merah karena malu.
"Aku senang!" Seru Taehyung lalu memeluk Hyuki erat.
"Hey! Jangan terlalu erat memelukku! Aku sulit bernafas, Tuan Kim!" Protes Hyuki.
Taehyung tertawa. "Maafkan aku."
Hyuki hanya tersenyum lalu dengan tiba-tiba ia mencium Taehyung, membuat Taehyung melebarkan matanya tak percaya. Namun pada akhirnya ia juga ikut memejamkan matanya menikmati ciuman manis itu.
ɷ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar