Entri Populer

Kamis, 07 Agustus 2014

BaekYeol Couple EXO FanFiction // True Story Of Baekyeol Couple #chapter2

 

 Title : True Story Of Baekyeol Couple #Chapter2
 Cast : Baekhyun (EXO), Chanyeol (EXO), and all EXO member.
Genre : Membership, sad
Warning : typo's everywhere. Dont read if you not like.
Note : ini bikinan saya meski rada absurd. please tinggalkan like dan komen ^^
Summary : 'Baekyeol couple? Cih! Mendengarnya saja aku muak! Untuk apa mereka menciptakan hal semacam itu? Sangat konyol! Oke baiklah! Mungkin ini semua salahku. Fans membuat hal semacam itu karena ulah ku. Tapi tau kah mereka? Itu bukan karna aku sangat dekat dengan dia! Aku membenci nya! Bahkan sejujurnya, aku sangat muak dekat dengan nya. Tapi ku tau aku harus profesional. Aku tau aku harus membuat fans senang. Tapi aku sangat menyesal melakukan nya. Dan sesungguhnya, kedekatan ku di mata semua fans bukan karena salah ku.'
Author : Oh Shara

Facebook : Andini Annarchy Rusli (Andin)
Cover by : LidyaKim Art



Chapter 1

Sepulang dari Idol Champion, Baekhyun langsung masuk ke kamarnya karena dia sudah tidak sanggup menahan sakit kepala nya. Baekhyun kemudian tertidur.
Tak lama kemudian, Chanyeol masuk ke kamarnya dan memberikan kompresan ke kening Baekhyun agar suhu tubuh Baekhyun menurun. Kemudian, Chanyeol juga tertidur di samping Baekhyun.
*
"Eunggg." Erang Baekhyun saat terbangun dari tidurnya.
"Euh, apa ini?" Gumam Baekhyun bingung sambil mengambil kompresan yang ada di kening nya.
"Siapa yang memberikan nya?" Gumam Baekhyun lagi.
Saat Baekhyun menoleh ke samping ranjang nya, dia sangat kaget melihat ada Chanyeol tidur di sampingnya.
"Yakk!! Bangun kau!" Teriak Baekhyun sambil mendorong tubuh Chanyeol sampai terjatuh dari atas ranjang.
"Appo!" Teriak Chanyeol sambil mengelus-elus pantat nya.
"Woaah hyung! Tenaga mu kuat sekali sampai bisa mendorong ku. Kau sudah sembuh?" Tanya Chanyeol sambil tersenyum lebar.
"Aishh! Mau apa kau tidur di samping ku huh?!" Tanya Baekhyun.
"Aku tadi ketiduran, hyung." Jawab Chanyeol.
"Sudah ku bilang, selama kau sekamar dengan ku, kau jangan pernah tidur di sampingku! Kau harus tidur di lantai!" Bentak Baekhyun.
"MWO?!" Seru Luhan kaget. Entah sejak kapan Luhan sudah berdiri di ambang pintu sambil memegang secangkir teh hangat.
"Omo! Luhan hyung!" Seru Baekhyun tak kalah kaget.
"Apa yang kau ucapkan barusan? Jadi, selama ini Chanyeol selalu tidur di lantai?!" Tanya Luhan kaget.
"I..itu.." Baekhyun bingung harus menjawab apa.
"Itu tidak benar, hyung! Aku selalu tidur di atas ranjang bersama Baekkie hyung. Jadi kau tak usah memikirkan ucapan Baekkie hyung. Ucapan Baekkie hyung barusan mingkin efek dari demam nya." Sahut Chanyeol memotong ucapan Baekhyun.
"Begitukah?" Tanya Luhan lagi.
"Tentu, hyung!" Jawab Chanyeol sambil tersenyum lebar.
"Ahh, hyung! Apa teh itu untuk Baekkie hyung?" Tanya Chanyeol.
"Ah, ne." Jawab Luhan.
"Baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu, hyung." Kata Chanyeol lalu beranjak pergi meninggalkan Baekhyun dan Luhan.
"Baekkie.." Panggil Luhan seraya berjalan mendekati Baekhyun lalu duduk di pinggiran ranjang Baekhyun.
"Nde?" Sahut Baekhyun.
"Aku membawakan teh hangat untuk mu. Minum lah. Semoga keadaan mu membaik." Kata Luhan sambil memberikan secangkir teh hangat yang di bawa nya.
"Gumawo, hyung." Jawab Baekhyun sambil menerima teh hangat itu lalu meminum nya.
"Baekkie.." Panggil Luhan lagi.
"Nde, hyung?" Sahut Baekhyun.
"Aku ingin bertanya padamu." Kata Luhan.
"Bertanya apa, hyung?" Tanya Baekhyun.
"Tentang kau dan Chanyeol." Jawab Luhan.
"A..apa yang ingin kau tanyakan, hyung?" Tanya Baekhyun kaget.
"Dulu kau pernah bilang padaku bahwa kau membenci Chanyeol. Kenapa kau membenci nya?" Tanya Luhan.
"Itu..itu..itu karena suatu hal, hyung." Jawab Baekhyun.
"Apa aku boleh tau apa alasan nya?" Tanya Luhan.
"Ta..tapi..tapi.." Kata Baekhyun terputus-putus.
"Tapi apa, Baekkie?" Tanya Luhan.
"Tapi, hyung.. Tapi.."
"Baiklah jika kau tak mau menceritakan nya padaku." Sela Luhan.
"Cepat sembuh, Baekkie." Kata Luhan seraya pergi meninggalkan Baekhyun.
"Tunggu, hyung! Baiklah. Aku akan menceritakan nya padamu." Kata Baekhyun cepat saat Luhan akan membuka pintu kamarnya.
Luhan berbalik dan menutup pintu kamar Baekyeol, kemudian duduk kembali di samping Baekhyun.
"Lalu?" Tanya Luhan.
"Tunggu sebentar." Kata Baekhyun.
Baekhyun bangkit dari ranjangnya kemudian berjalan menuju lemari pakaian nya dan mencari sesuatu disana. Kemudian, ia berjalan menuju Luhan sambil membawa sebuah kotak di tangan nya dan memberikan nya kepada Luhan.
"Apa ini?" Tanya Luhan bingung.
"Buka saja. Dan kau akan tau alasan nya." Jawab Baekhyun.
Kemudian Luhan membuka kotak itu dan melihat isi dari kotak itu. Luhan menemukan sebuah liontin, 2 buah lipatan kertas, dan sebuah foto wanita separuh baya. Kemudian Luhan membuka lipatan kertas itu dan membaca isi dari kertas itu.

*27 November 2011*
Sekarang 19 tahun hari kematian mu, eomma. Aku ingin menangis mengingat nya. Aku menyayangi mu, eomma. Semoga kau tenang di alam sana.
Eomma, apa kau tau? Kini aku menjadi seorang artis terkenal. Aku menjadi salah satu member boyband Korea Selatan yang terkenal yang bernama EXO. Bahkan aku menjadi lead vocal. Apakah kau bangga padaku? Kau harus bangga padaku, eomma! Kkk~
Tapi eomma, apa kau tau? Aku tak senang berada di EXO karena ada dia. Awalnya aku senang bisa dekat dengan nya. Bahkan, agensi menyuruh ku untuk menjadi sepasang couple dengan nya. Itu semua berubah semenjak aku tahu tanggal lahirnya eomma. Dia lahir di tanggal 27 November 1992!! Dia lahir pada hari kematian eomma!! Dan aku percaya pada teori keseimbangan manusia. Pada saat seorang bayi lahir ke dunia, maka ada seseorang yang harus mati untuk menjaga keseimbangan manusia di bumi. Pada saat Chanyeol lahir, eomma lah yang harus mati. Itu artinya, eomma lah yang harus terganti akibat kelahiran Chanyeol. Chanyeol lah yang menggantikan posisi eomma hidup. Kelahiran Chanyeol lah yang membuat eomma mati. Maka, secara tak langsung, Chanyeol telah membunuh eomma. Aku membenci nya karena hal ini. Gara-gara Chanyeol eomma mati. Gara-gara Chanyeol aku tak bisa melihat eomma secara langsung. Gara-gara Chanyeol aku tak bisa merasakan kasih sayang eomma. Gara-gara Chanyeol appa menikah lagi. Dan gara-gara Chanyeol aku harus hidup dalam kebohongan bahwa eomma ku yang sekarang adalah eomma kandung ku. Aku sangat membenci nya, eomma! Kenapa aku harus bertemu dengan penyebab kematian eomma? Kenapa harus dia? Dan kenapa aku bahkan harus berbagi kamar dengan nya? Aku sangat membenci nya, eomma!!

*27 November 2012*
Eomma, ini hari dimana 20 tahun kematian mu. Dan di saat aku menangis mengenang hari kematian mu, Chanyeol tertawa bahagia bersama member lain merayakan hari ulang tahun nya. Aku membeci hal itu. Aku sangat sangat membenci nya, eomma!!

Luhan syok membaca isi dari kertas itu kemudian menatap Baekhyun penuh arti. Meminta penjelasan Baekhyun atas semua itu.
"Kau sudah membaca nya kan, hyung? Aku membenci nya karena itu. Kau tau? Eomma ku yang sekarang bukanlah eomma kandung ku. Eomma kandung ku adalah Hyunra eomma. Hyunra eomma meninggal saat aku masih berumur 6 bulan. Lalu kemudian, appa menikah dengan Ahra eomma. Appa merahasiakan ini dari semua orang. Appa tak bilang bahwa Hyunra eomma adalah eomma kandung ku. Yang appa bilang pada semua orang adalah Ahra eomma lah eomma kandung ku. Hyunra eomma meninggal pada tanggal 27 November 1992. Pada hari dimana Chanyeol lahir. Dan aku percaya pada teori keseimbangan manusia. Di saat Chanyeol bersenang-senang merayakan hari lahir nya, aku harus menangis seorang diri merasakan kehilangan Hyunra eomma. Itulah alasan mengapa aku membenci nya. Aku sangat membenci nya, hyung. Dia lah orang yang telah merampas kebahagiaan ku." Jelas Baekhyun. Mata Baekhyun terlihat berkaca-kaca. Sekali saja dia mengedipkan mata nya, maka buliran air matanya akan air mengalir.
"Baekkie, aku tau apa yang kau rasakan. Tapi kau tau? Teori keseimbangan manusia hanyalah mitos belaka. Kau tak boleh berpikiran begitu terhadap Chanyeol. Bagaimana pun, Chanyeol orang yang baik dan ceria. Bukankah Chanyeol yang selalu bersikap perhatian padamu melebihi Suho?" Kata Luhan.
"Kau benar, hyung. Teori itu hanyalah mitos. Tapi bagaimana pun, aku tetap membenci nya, hyung. Aku..aku.. Hiks.."
Baekhyun tak sanggup melanjutkan ucapan nya. Baekhyun tak sanggup menahan air mata nya. Kemudian Baekhyun menangis. Luhan memeluk Baekhyun untuk menenangkan nya.
"Uljima, Baekkie. Uljima." Kata Luhan sambil mengusap-usap punggung Baekhyun mencoba menenangkan Baekhyun.
Baekhyun tak menjawab, ia terus saja terisak dalam pelukan Luhan.
Setelah lama Baekhyun menangis, ia akhirnya berhenti dan melepaskan pelukan nya.
"Baekkie, terserah padamu apa keputusan mu. Tapi ku mohon, mencoba lah untuk tidak membenci Chanyeol. Bagaimana pun juga, Chanyeol tak tau apa-apa mengenai kematian eomma mu. Kematian eomma mu dan kelahiran Chanyeol, itu lah kehendak Tuhan. Kau harus merelakan kematian eomma mu dan tidak membenci Chanyeol. Mungkin ini sulit bagi mu, tapi aku percaya, suatu saat nanti kau akan bisa untuk tidak membenci Chanyeol. Chanyeol anak yang baik, jangan bertingkah keterlaluan padanya." Kata Luhan.
"Ba..baik, hyung. Tapi kau harus berjanji padaku, kau jangan pernah menceritakan hal ini kepada yang lain atau pun semua orang." Pinta Baekhyun.
"Baiklah jika itu mau mu. Aku berjanji." Jawab Luhan.
"Gumawo, hyung. Jeongmal gumawo." Kata Baekhyun sambil tersenyum senang.
"Cheonma." Jawab Luhan tersenyum.
"Sekarang tidurlah. Keadaan mu harus membaik. Istirahatlah dengan baik supaya kau cepat sembuh." Kata Luhan.
"Ne, hyung." Jawab Baekhyun kemudian berbaring dan tertidur.
Sebelum pergi, Luhan menyelimuti Baekhyun dengan benar.
"Kau pasti bisa, Baekkie." Ujar Luhan kemudian pergi meninggalkan kamar Baekyeol.
*

 "Baekkie hyung." Panggil Chanyeol.
Suara Chanyeol membuat aktivitas Baekhyun terganggu. Kini, Baekhyun tengah bermain game di gadget nya.
"Baekkie hyung." Panggil Chanyeol lagi.
"Hyung." Kini Chanyeol memanggil Baekhyun sambil menggoyangkan tangan Baekhyun.

GAME OVER
YOU LOSE

Suara dan tampilan dari gadget milik Baekhyun yang menandakan bahwa dia kalah dalam permainan gara-gara Chanyeol, itu membuat Baekhyun kesal dan marah.
"Yakk! Apa yang kau lakukan hah?! Kau lihat! Aku jadi kalah dalam permainan!!" Teriak Baekhyun kesal.
"Mi..mianhae, hyung. Salah sendiri hyung tidak menjawab panggilan ku kkk~." Jawab Chanyeol sambil terkekeh.
"Aishh!! Ada apa hah?!" Tanya Baekhyun.
"Aku ingin mengajak mu membeli topi, hyung. Kajja." Jawab Chanyeol.
"Andwae! Aku takkan pernah sudi berpergian berdua dengan mu!" Kata Baekhyun ketus.
"Ayolah, hyung. Sekali ini saja." Ajak Chanyeol lagi.
"Kenapa mesti dengan ku huh? Kau bisa mengajak yang lain!" Jawab Baekhyun.
"Aku ingin dengan mu, hyung." Kata Chanyeol.
"Dengar!! Jangan pernah mengajak ku berpergian dengan mu, Park Chanyeol!" Ujar Baekhyun mulai emosi.
"Baiklah." Jawab Chanyeol.
Baekhyun kembali menatap layar gadget nya dan kembali bermain game. Namun tak lama, Baekhyun mem-pause-kan game nya dan melirik Chanyeol yang kini tengah terdiam di tempatnya tadi dan menatap dirinya.
"Yakk!! Untuk apa kau masih diam disituh huh?! Cepat pergi!" Teriak Baekhyun.
"Hyung, aku ingin bertanya padamu." Ucap Chanyeol tak mengindahkan perkataan Baekhyun.
"Aishh! Apa huh?!" Tanya Baekhyun malas.
"Hyung, apa kau mempunyai dua kepribadian?" Chanyeol bertanya.
"Mwo? Maksudmu?" Heran Baekhyun.
"Saat di depan member lain, fans, dan semua orang kau bersikap baik dan manis terhadap ku. Tapi kenapa saat kau hanya berdua dengan ku, kau bersikap dingin dan kasar seperti ini?" Tanya Chanyeol.
"I..itu.. Yakk!! Itu bukan urusan mu!!" Jawab Baekhyun.
"Jelas saja itu urusan ku, hyung." Sahut Chanyeol.
"Kau ingin tau apa alasan nya huh?!" Tanya Baekhyun.
"Ne, hyung." Jawab Chanyeol.
"Itu karena.. Aku.. Membenci mu!!" Perkataan Baekhyun membuat Chanyeol kaget.
"Dengar, Park Chanyeol. Aku membenci mu. Sebenarnya, aku sangat tak suka berada di dekat mu! Aku muak padamu! Aku benci kau selalu mendekati ku. Maka dari itu, bisakah kau tidak mendekati ku? Bisakah kau menjauhi ku, Chanyeol-ssi?" Tanya Baekhyun tanpa memikirkan perasaan Chanyeol saat ini.
"Baiklah, hyung." Jawab Chanyeol kemudian keluar kamar dan pergi meninggalkan Baekhyun sendiri.
"Bagus." Gumam Baekhyun kemudian kembali memainkan game di gadget nya.
*
Semenjak kejadian itu, kejadian dimana Baekhyun meminta Chanyeol menjauhi nya, Chanyeol menuruti nya. Kini, Chanyeol tak lagi mendekati Baekhyun. Chanyeol tak menghindar dari Baekhyun, hanya saja, Chanyeol menjauhi Baekhyun. Seperti apa yang Baekhyun minta. Dan entah mengapa, Baekhyun merasa kehilangan. Entah kehilangan apa, yang jelas dia merasa sangat kehilangan.
"Kenapa aku seperti merasa kehilangan? Apa aku merasa kehilangan sosok Chanyeol yang dulu?" Gumam Baekhyun.
"Euh? Apa yang aku pikirkan? Aishh!! Aku kan harusnya merasa senang karena si happy virus itu tak lagi mengganggu ku! Pabboya, Byun Baekhyun!" Racau Baekhyun sambil mengacak rambutnya frustasi.
*

TBC

Chapter 3 -END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar