Entri Populer

Selasa, 20 Mei 2014

Kim Jong Dae aka Chen EXO FanFiction // Memories -oneshoot-

Title : Memories -oneshoot-
Cast : Kim Jong Dae a.k.a Chen (EXO), Bae Suzy (Miss A)
Genre : sad
Warning : typo’s every where. Dont read if you not like. Please leave Coment and Like. Thankyou for reading. Ff ini terinspirasi dari mv Huh Gak yg judulnya It Hurts. Happy reading, readers.
Author : Oh Shara






'Semoga kau tak melupakanku, Suzy.'
ɷ
Seorang pria tengah tersenyum sambil membawa seikat bunga matahari kesukaan gadisnya. Ia juga membawa sebuah buku besar ditangannya. Ia menyusuri lorong rumah sakit dengan senyum yang terus-menerus terhias di wajahnya. Ia berhenti di depan sebuah kamar dengan nomor 365 untuk kemudian membuka pintu kamar itu. Sedangkan di dalam kamar itu terlihat seorang gadis tengah duduk di pinggir ranjang tempatnya berbaring.
"Anyeong haseo." Sapa pria itu.
"Anyeong." Jawab gadis itu.
Kemudian pria itu terduduk di samping gadis itu dan tersenyum kepada gadis itu yang dibalas dengan tatapan bingung dari gadis itu.
"Apa keadaanmu sudah membaik?" Tanya pria itu.
"Seperti yang kau lihat."
"Apa kau sudah makan?"
"Sudah tadi."
"Sudah minum obat?"
"Sudah."
"Aku membawakan bunga kesukaanmu."
Gadis itu terlihat bingung, "Aku tak yakin menyukai bunga ini."
"Kenapa kau selalu datang kesini?" Tanya gadis itu heran.
"Karena aku ingin bertemu denganmu." Jawab pria itu tersenyum.
"Memangnya kau siapa? Apa aku mengenalmu?" Tanya gadis itu semakin heran.
Mendengar ucapan gadis itu, pria itu memalingkan wajahnya menghadap dinding. Lalu liquid bening itu keluar dari kedua sudut matanya. Ia menangis. Ia begitu sakit mendengar kenyataan bahwa gadisnya itu tak mengenalinya.
Pria itu lama menangis. Setelahnya,  ia kemudian menghapus air matanya dan menatap gadis yang kini menatapnya penuh tanda tanya. Pria itu kemudian mengambil buku yang dibawanya tadi. Lebih tepatnya itu bukan buku, tapi sebuah album foto.
Pria itu membuka album foto itu dan menunjukkannya pada gadis itu. Meski bingung, gadis itu ikut melihat foto dari album itu.

-lembar pertama album-
Terlihat sebuah foto dimana gadis itu tengah memegang sekuntum bunga matahari. Dan di bawah foto itu adalah sebuah foto gadis itu dan pria itu sedang memegang bunga matahari secara bersamaan. Dipinggir foto itu ada sebuah tulisan 'sun flower is funny and the power'

#flashback#
"Kau begitu menyukai bunga matahari." Seru seorang pria.
"Tentu saja aku sangat menyukai bunga ini, oppa." Jawab seorang gadis yang kini sedang memegang sekuntum bunga matahari.
"Kenapa kau sangat menyukainya, Suzy?" Tanya Jongdae, pria itu.
"Because I think, sun flower is funny and the power." Jawab Suzy.
"Lucu? Apa yang lucu dari bunga itu?" Tanya Jongdae heran.
"Entahlah. Yang jelas menurut ku bunga ini lucu dan selalu memberi keceriaan." Jawab Suzy.
"Lalu kenapa kau menyebut nya kekuatan?" Tanya Jongdae lagi.
"Karena namanya saja bunga matahari. Berarti bunga ini adalah bunga dari matahari. Bukankah matahari adalah sumber kekuatan?" Ujar Suzy.
"Hm, kau benar." Sahut Jongdae.
"Bagaimana jika kita berfoto dengan bunga ini?" Usul Jongdae.
"Aku ingin sendiri dulu berfoto. Kau ambilkan foto ku, ya?" Kata Suzy.
"Tentu." Sahut Jongdae.

CEKLEK

Satu jepretan foto Suzy telah diambil. Lalu Jongdae dan Suzy berfoto berdua bersama bunga matahari itu.
#flashback end#

Pria itu yang ternyata adalah Kim Jongdae kemudian membuka lembaran kedua album foto itu.

-lembar kedua album-
Terlihat Jongdae dan gadis itu yang adalah Suzy sedang berfoto di dapur. Mereka sedang memasak. Di samping foto itu, ada foto Suzy tengah memanyunkan bibirnya kesal dengan muka penuh tepung. Dan di bawah foto itu terdapat sebuah foto beberapa cupcake gosong. Di samping foto cupcake itu terdapat tulisan 'make a happy cupcake. But Suzy angry to me. Hahaha I am sorry, Bae Suzy. I am so happy today'.

#flashback#
"Oppa, ayo kita membuat cupcake." Ajak Suzy.
"Cupcake?" Tanya Jongdae heran.
"Ya! Kau mau kan?" Ajak Suzy lagi.
"Baiklah." Jawab Jongdae.
Lalu mereka berdua berjalan menuju dapur. Di dapur, alat dan bahan pembuatan cupcake telah disiapkan. Seperti nya Suzy menyiapkan ini dengan sangat baik.
Mereka mulai membuat adonan cupcake. Setelah adonan cupcake itu siap dan sudah dicetak, mereka memasukkan cupcake itu ke dalam open.
"Ayo kita bereskan semua peralatan ini." Ujar Suzy.
"Ya." Jawab Jongdae.
Saat sedang membereskan alat-alat yang tadi sudah digunakan tiba-tiba sebuah ide jahil muncul diotak Jongdae. Jongdae mengambil segenggam tepung lalu mengoleskannya pada wajah Suzy. Dan jadilah wajah Suzy penuh dengan tepung.
"Hahaha wajahmu lucu! Biar ku ambil fotomu!" Seru Jongdae jahil lalu tanpa permisi memotret Suzy.
"Hey!! Kau sangat menyebalkan!!" Teriak Suzy kesal.
Kemudian Suzy mengejar Jongdae dan dengan sigap Jongdae berlari menghindari Suzy. Mereka terlalu asyik kejar-kejaran sampai lupa dengan cupcakenya.
Setelah lama saling kejar-mengejar mereka merasa lelah dan berhenti.
"Baiklah maafkan aku." Ujar Jongdae sambil sedikit terkekeh dan nafasnya terengah-engah.
"Ck baiklah!" Sahut Suzy yang ikut terengah-engah karena lelah mengejar Jongdae.
"Cupcakenya!!" Seru mereka berdua begitu teringat dengan cupcake yang sedang mereka panggang lalu berlari menuju dapur.
Saat mengeluarkan cupcake dari open, mereka sama-sama terkejut. Cupcakenya gosong!
#flashback off#

Jongdae kemudian membuka lembaran album itu kembali.

-lembar ketiga album-
Terdapat sebuah foto dimana Jongdae dan Suzy berfoto saat musim salju. Di samping foto itu, terdapat foto boneka salju. Dan di bawah foto itu terdapat tulisan 'Winter time! You and me make a snow doll and his name is Kim Bae’

#flashback#
"Musim salju!" Seru Suzy bersemangat.
"Hm!" Sahut Jongdae.
"Ayo kita berfoto!" Seru Suzy.
"Ayo!" Sahut Jongdae.
Kemudian mereka berdua berfoto bersama.
"Bagaimana jika kita membuat boneka salju?" Usul Suzy.
"Tentu! Itu ide yang sangat bagus." Jawab Jongdae.
Kemudian, mereka berdua membuat boneka salju dan memotretnya.
"Kita beri nama boneka salju ini Suzy snowdoll!" Seru Suzy.
"Hey! Tidak hanya kau yang membuatnya! Jadi seharusnya ada nama ku juga!" Protes Jongdae.
"Lalu apa namanya?" Tanya Suzy.
"Bagaimana kalau Kim Bae snowdoll?" Usul Jongdae.
"Kim Bae? Bukankah itu marga kau dan aku? Itu nama yang bagus!" Suzy menyetujui usulan Jongdae.
#flashback end#

-lembar keempat album-
Jongdae dan Suzy sedang berada di Namsan Tower dan tengah memegang sebuah gembok dan kunci. Suzy memegang kunci dan Jongdae memegang gembok. Hanya satu foto. Di bawah foto itu terdapat tulisan 'Now, you are mine, Bae Suzy. Dont ever leave me. And I am happy because you give me a kiss. I love you'

#flashback#
"Kenapa kau mengajakku ke Namsan Tower?" Tanya Suzy heran.
"Aku ingin bicara satu hal padamu. Dan aku mengajakmu ke Namsan Tower supaya terkesan romantis dan tak terlupakan." Kata Jongdae.
"Apa itu?" Tanya Suzy penasaran.
"Bae Suzy, aku telah lama memendam perasaan ini. Aku ingin mengatakan hal ini padamu daridulu, tapi aku memilih menunggu waktu yang tepat. Nona Bae, aku mencintaimu. Maukah kau menjadi milikku?" Tanya Jongdae sambil menggenggam tangan Suzy.
Suzy kaget mendengar ucapan Jongdae, ia melepas genggaman tangan Jongdae dan membelakanginya.
"Ada apa? Apa kau tak mencintaiku?" Tanya Jongdae heran.
Suzy tak menjawab.
"Baiklah. Maafkan aku. Lupakan saja ucapanku barusan" Ujar Jongdae sedih.
Suzy berbalik dan menangkup wajah Jongdae lalu secara tiba-tiba mencium bibir Jongdae. Perlakuan Suzy membuat Jongdae kaget. Namun setelah sadar dari keterkagetannya, Jongdae ikut memejamkan matanya dan memeluk pinggang Suzy.
Setelah cukup lama berciuman, Suzy melepaskan tautan bibirnya dari bibir Jongdae.
"Aku juga mencintaimu." Ujar Suzy sambil tersenyum.
"Benarkah?" Tanya Jongdae memastikan.
"Apa aku terlihat seperti sedang bercanda?" Sahut Suzy.
Jongdae tersenyum lalu memeluk Suzy, "Terima kasih."
"Hey, aku hampir lupa!" Seru Jongdae secara tiba-tiba lalu melepaskan pelukannya.
"Ada apa?" Tanya Suzy heran.
"Karena kita sedang berada di Namsan Tower, bagaimana jika kita menuliskan nama kita di gembok dan memasangnya disini?" Seru Jongdae sambil mengeluarkan sebuah gembok beserta kuncinya dan sebuah spidol.
"Ide bagus!" Sahut Suzy.
Lalu mereka berdua menuliskan nama mereka pada gembok itu. Setelah itu, mereka berfoto bersama gembok dan kunci itu.
"Kenapa aku yang harus memegang kunci? Kenapa kita tak membuang kunci ini ke bawah saja seperti pasangan lainnya?" Tanya Suzy heran saat selesai berfoto.
"Sebab kau yang harus menjadi kunci hubungan ini. Kau juga harus menyimpan kunci itu baik-baik. Jika hubungan kita berakhir, kau boleh kesini dan membuka gembok ini. Dan jika hubungan kita tak pernah berakhir, kau harus menyimpan kunci ini dengan baik. Jangan pernah menghilangkan kunci ini, karena jika itu terjadi, maka hubungan kita hancur tidak jelas, tidak berakhir ataupun berlanjut. Kau ingat itu, Nona Bae." Jelas Jongdae.
"Baiklah, aku mengerti." Jawab Suzy.
Setelah itu mereka memasang gembok itu. Dan tiba-tiba, kepala Suzy terasa sangat sakit. Itu membuat keseimbangan tubuhnya hilang lalu jatuh pingsan. Hal itu membuat Jongdae sangat panic lalu meminta bantuan orang-orang sekitar untuk membawa Suzy ke dalam mobilnya. Karena terlalu panik, ia tak sadar jika Suzy telah menjatuhkan kunci dari gembok itu.
ɷ
"Aku khawatir padamu." Ucap Jongdae lirih.
Suzy telah bangun dari pingsannya.
"Aku baik-baik saja, oppa." Kata Suzy menenangkan.
"Syukurlah." Sahut Jongdae lega.
Kemudian, Suzy teringat akan kunci itu. Kunci yang kini tertinggal di Namsan Tower dan hilang begitu saja.
"Kunci itu!" Seru Suzy panik sambil mencari-cari kunci itu ke dalam tasnya.
"Ada apa?" Tanya Jongdae heran.
"Aku.. Aku menghilangkan kunci itu, oppa. Maafkan aku… Hiks…" Sesal Suzy sambil terisak.
Melihat Suzy menangis, Jongdae menenangkannya. "Jangan menangis… Tak apa, itu hanya sebuah kunci."
"Tapi kau bilang kan bahwa aku harus menjaga kunci itu dengan baik? Hiks…"
"Tak apa. Tak usah dipikirkan. Aku percaya hubungan kita akan baik-baik saja."
"Ba..baiklah… Hiks…"
Suzy sudah sedikit tenang mendengar ucapan Jongdae kemudian berhenti terisak dan memeluk Jongdae.
'Semoga saja.' Batin Jongdae.
#flashback off#

Jongdae mulai menitikan air matanya. Sementara Suzy masih tak mengerti apa yang terjadi. Jongdae membuka lembaran album itu kembali.

-lembaran kelima album-
Terdapat sebuah foto Jongdae dan Suzy di rumah sakit. Suzy sedang memakai baju pasien rumah sakit. Dan di bawah foto itu terdapat foto Suzy yang tengah tersenyum sambil berbaring di tempat tidur dorong rumah sakit. Sudut matanya menitikan air mata. Di samping foto itu terdapat tulisan yang ditulis tidak rapih, tulisan itu adalah 'You must healthy for me. I will waiting for you. I really really love you, Bae Suzy'

#flashback#
Jongdae terduduk lemas mengingat apa yang diucapkan orangtua Suzy tadi.
'Suzy mempunyai penyakit kanker otak. Dan ia harus di operasi. Tapi dokter bilang, jika ia di operasi, seluruh ingatannya akan hilang. Ia takkan mungkin mengingatmu lagi, Jongdae. Maafkan kami.'
Ucapan orangtua Suzy masih terngiang di telinga Jongdae. Ia begitu kaget mendengarnya. Ia tak bisa menerima kenyataan pahit ini.
"Kenapa kau tak mengatakan hal ini padaku, Suzy? Kenapa? Kenapa?? Hiks…" Gumam Jongdae sambil terisak.
ɷ
"Berhenti menangis, oppa. Aku pasti takkan melupakanmu. Aku pasti akan mengingatmu dengan baik. Lihat.. Mata mu bengkak." Hibur Suzy.
"Benarkah itu?" Tanya Chen.
"Tentu saja. Berhenti menangis. Jika kau terus menangis, aku takkan jadi melakukan operasi ini."
"Tidak, lakukanlah! Aku ingin melihatmu sembuh."
"Tapi kau terus menangis karena hal ini. Aku tak mau kau sedih."
Jongdae berusaha tersenyum tulus meski sangat sulit, "Aku tak sedih."
"Benarkah?"
"Ya, tentu saja."
"Oppa, ayo kita berfoto."
"Baiklah jika kau mau."
Kemudian mereka berdua berfoto bersama. Hanya satu kali jepretan.
ɷ
Kini Suzy sedang tidur di atas tempat tidur dorong rumah sakit. Ia akan segera di operasi. Sebelum di operasi, Jongdae mengambil foto Suzy dan Suzy tersenyum pada kamera.
'Semoga kau tak melupakanku, Suzy.' Batin Jongdae.
#flashback off#

Jongdae menangis, ia tak dapat menampung air matanya lagi. Setalah lembaran kelima, tak ada lagi foto pada lembaran selanjutnya.
Suzy menatap Jongdae bingung, "Kau kenapa?"
"Aku tak apa-apa." Sahut Jongdae sambil menghapus air mata nya.
"Maaf, aku tak bisa mengingatmu." Sesal Suzy.
"Tak apa." Jawab Jongdae sambil berusaha tetap tersenyum.
"Maafkan aku, tapi bisakah kau pergi sekarang? Kepalaku terasa sangat pusing." Pinta Suzy.
"Begitukah? Baiklah. Istirahatlah." Ucap Jongdae tersenyum lalu meninggalkan Suzy.
Saat menutup pintu kamar inap Suzy, Jongdae kembali menangis. Hatinya begitu sakit menerima kenyataan bahwa Suzy tak bisa mengingatnya kembali. Karena jika terlalu dipaksa, itu akan membuat kepala Suzy terasa sangat sakit akibat mengingat masalalunya yang tak bisa ia ingat. Dan Jongdae tak ingin hal itu terjadi. Ia mengalah pada takdir. Ia akan membuat Suzy mencintainya lagi tanpa perlu mengingat masalalunya. Ia berjanji pada dirinya sendiri akan selalu berada di samping Suzy.
"Aku sangat mencintaimu, Suzy. Aku pasti akan membuatmu mencintaiku lagi dan menjadi milikku sepenuhnya."
ɷ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar