Title : Memories -oneshoot-
Cast : Kim Jong Dae a.k.a Chen (EXO), Bae Suzy (Miss A)
Genre : sad
Warning : typo’s every where. Dont read if you not like. Please leave Coment and Like. Thankyou for reading. Ff ini terinspirasi dari mv Huh Gak yg judulnya It Hurts. Happy reading, readers.
Author : Oh Shara
Cast : Kim Jong Dae a.k.a Chen (EXO), Bae Suzy (Miss A)
Genre : sad
Warning : typo’s every where. Dont read if you not like. Please leave Coment and Like. Thankyou for reading. Ff ini terinspirasi dari mv Huh Gak yg judulnya It Hurts. Happy reading, readers.
Author : Oh Shara
'Semoga kau tak melupakanku, Suzy.'
ɷ
Seorang pria tengah tersenyum sambil membawa seikat
bunga matahari kesukaan gadisnya. Ia juga membawa sebuah buku besar ditangannya.
Ia menyusuri lorong rumah sakit dengan senyum yang terus-menerus terhias di
wajahnya. Ia berhenti di depan sebuah kamar dengan nomor 365 untuk kemudian
membuka pintu kamar itu. Sedangkan di dalam kamar itu terlihat seorang gadis
tengah duduk di pinggir ranjang tempatnya berbaring.
"Anyeong haseo." Sapa pria itu.
"Anyeong." Jawab gadis itu.
Kemudian pria itu terduduk di samping gadis itu dan
tersenyum kepada gadis itu yang dibalas dengan tatapan bingung dari gadis itu.
"Apa keadaanmu sudah membaik?" Tanya pria
itu.
"Seperti yang kau lihat."
"Apa kau sudah makan?"
"Sudah tadi."
"Sudah minum obat?"
"Sudah."
"Aku membawakan bunga kesukaanmu."
Gadis itu terlihat bingung, "Aku tak yakin
menyukai bunga ini."
"Kenapa kau selalu datang kesini?" Tanya
gadis itu heran.
"Karena aku ingin bertemu denganmu." Jawab
pria itu tersenyum.
"Memangnya kau siapa? Apa aku mengenalmu?"
Tanya gadis itu semakin heran.
Mendengar ucapan gadis itu, pria itu memalingkan wajahnya
menghadap dinding. Lalu liquid bening itu keluar dari kedua sudut matanya. Ia
menangis. Ia begitu sakit mendengar kenyataan bahwa gadisnya itu tak mengenalinya.
Pria itu lama menangis. Setelahnya, ia kemudian menghapus air matanya dan menatap
gadis yang kini menatapnya penuh tanda tanya. Pria itu kemudian mengambil buku
yang dibawanya tadi. Lebih tepatnya itu bukan buku, tapi sebuah album foto.
Pria itu membuka album foto itu dan menunjukkannya
pada gadis itu. Meski bingung, gadis itu ikut melihat foto dari album itu.
-lembar
pertama album-
Terlihat sebuah foto dimana gadis itu tengah memegang
sekuntum bunga matahari. Dan di bawah foto itu adalah sebuah foto gadis itu dan
pria itu sedang memegang bunga matahari secara bersamaan. Dipinggir foto itu
ada sebuah tulisan 'sun flower is funny and the power'
#flashback#
"Kau begitu menyukai bunga matahari." Seru
seorang pria.
"Tentu saja aku sangat menyukai bunga ini, oppa."
Jawab seorang gadis yang kini sedang memegang sekuntum bunga matahari.
"Kenapa kau sangat menyukainya, Suzy?" Tanya
Jongdae, pria itu.
"Because I think, sun flower is funny and the power."
Jawab Suzy.
"Lucu? Apa yang lucu dari bunga itu?" Tanya
Jongdae heran.
"Entahlah. Yang jelas menurut ku bunga ini lucu
dan selalu memberi keceriaan." Jawab Suzy.
"Lalu kenapa kau menyebut nya kekuatan?"
Tanya Jongdae lagi.
"Karena namanya saja bunga matahari. Berarti
bunga ini adalah bunga dari matahari. Bukankah matahari adalah sumber
kekuatan?" Ujar Suzy.
"Hm, kau benar." Sahut Jongdae.
"Bagaimana jika kita berfoto dengan bunga
ini?" Usul Jongdae.
"Aku ingin sendiri dulu berfoto. Kau ambilkan
foto ku, ya?" Kata Suzy.
"Tentu." Sahut Jongdae.
CEKLEK
Satu jepretan foto Suzy telah diambil. Lalu Jongdae
dan Suzy berfoto berdua bersama bunga matahari itu.
#flashback end#
Pria itu yang ternyata adalah Kim Jongdae kemudian
membuka lembaran kedua album foto itu.
-lembar
kedua album-
Terlihat Jongdae dan gadis itu yang adalah Suzy sedang
berfoto di dapur. Mereka sedang memasak. Di samping foto itu, ada foto Suzy
tengah memanyunkan bibirnya kesal dengan muka penuh tepung. Dan di bawah foto
itu terdapat sebuah foto beberapa cupcake gosong. Di samping foto cupcake itu
terdapat tulisan 'make a happy cupcake. But Suzy angry to me. Hahaha I am
sorry, Bae Suzy. I am so happy today'.
#flashback#
"Oppa, ayo kita membuat cupcake."
Ajak Suzy.
"Cupcake?" Tanya Jongdae heran.
"Ya! Kau mau kan?" Ajak Suzy lagi.
"Baiklah." Jawab Jongdae.
Lalu mereka berdua berjalan menuju dapur. Di dapur,
alat dan bahan pembuatan cupcake telah disiapkan. Seperti nya Suzy menyiapkan
ini dengan sangat baik.
Mereka mulai membuat adonan cupcake. Setelah adonan
cupcake itu siap dan sudah dicetak, mereka memasukkan cupcake itu ke dalam
open.
"Ayo kita bereskan semua peralatan ini."
Ujar Suzy.
"Ya." Jawab Jongdae.
Saat sedang membereskan alat-alat yang tadi sudah
digunakan tiba-tiba sebuah ide jahil muncul diotak Jongdae. Jongdae mengambil
segenggam tepung lalu mengoleskannya pada wajah Suzy. Dan jadilah wajah Suzy
penuh dengan tepung.
"Hahaha wajahmu lucu! Biar ku ambil fotomu!"
Seru Jongdae jahil lalu tanpa permisi memotret Suzy.
"Hey!! Kau sangat menyebalkan!!" Teriak Suzy
kesal.
Kemudian Suzy mengejar Jongdae dan dengan sigap
Jongdae berlari menghindari Suzy. Mereka terlalu asyik kejar-kejaran sampai
lupa dengan cupcakenya.
Setelah lama saling kejar-mengejar mereka merasa lelah
dan berhenti.
"Baiklah maafkan aku." Ujar Jongdae sambil
sedikit terkekeh dan nafasnya terengah-engah.
"Ck baiklah!" Sahut Suzy yang ikut
terengah-engah karena lelah mengejar Jongdae.
"Cupcakenya!!" Seru mereka berdua begitu
teringat dengan cupcake yang sedang mereka panggang lalu berlari menuju dapur.
Saat mengeluarkan cupcake dari open, mereka sama-sama
terkejut. Cupcakenya gosong!
#flashback off#
Jongdae kemudian membuka lembaran album itu kembali.
-lembar
ketiga album-
Terdapat sebuah foto dimana Jongdae dan Suzy berfoto
saat musim salju. Di samping foto itu, terdapat foto boneka salju. Dan di bawah
foto itu terdapat tulisan 'Winter time! You and me make a snow doll and his
name is Kim Bae’
#flashback#
"Musim salju!" Seru Suzy bersemangat.
"Hm!" Sahut Jongdae.
"Ayo kita berfoto!" Seru Suzy.
"Ayo!" Sahut Jongdae.
Kemudian mereka berdua berfoto bersama.
"Bagaimana jika kita membuat boneka salju?"
Usul Suzy.
"Tentu! Itu ide yang sangat bagus." Jawab
Jongdae.
Kemudian, mereka berdua membuat boneka salju dan
memotretnya.
"Kita beri nama boneka salju ini Suzy snowdoll!"
Seru Suzy.
"Hey! Tidak hanya kau yang membuatnya! Jadi
seharusnya ada nama ku juga!" Protes Jongdae.
"Lalu apa namanya?" Tanya Suzy.
"Bagaimana kalau Kim Bae snowdoll?"
Usul Jongdae.
"Kim Bae? Bukankah itu marga kau dan aku? Itu
nama yang bagus!" Suzy menyetujui usulan Jongdae.
#flashback end#
-lembar
keempat album-
Jongdae dan Suzy sedang berada di Namsan Tower dan
tengah memegang sebuah gembok dan kunci. Suzy memegang kunci dan Jongdae
memegang gembok. Hanya satu foto. Di bawah foto itu terdapat tulisan 'Now,
you are mine, Bae Suzy. Dont ever leave me. And I am happy because you give me
a kiss. I love you'
#flashback#
"Kenapa kau mengajakku ke Namsan Tower?"
Tanya Suzy heran.
"Aku ingin bicara satu hal padamu. Dan aku
mengajakmu ke Namsan Tower supaya terkesan romantis dan tak terlupakan."
Kata Jongdae.
"Apa itu?" Tanya Suzy penasaran.
"Bae Suzy, aku telah lama memendam perasaan ini.
Aku ingin mengatakan hal ini padamu daridulu, tapi aku memilih menunggu waktu
yang tepat. Nona Bae, aku mencintaimu. Maukah kau menjadi milikku?" Tanya
Jongdae sambil menggenggam tangan Suzy.
Suzy kaget mendengar ucapan Jongdae, ia melepas
genggaman tangan Jongdae dan membelakanginya.
"Ada apa? Apa kau tak mencintaiku?" Tanya
Jongdae heran.
Suzy tak menjawab.
"Baiklah. Maafkan aku. Lupakan saja ucapanku
barusan" Ujar Jongdae sedih.
Suzy berbalik dan menangkup wajah Jongdae lalu secara
tiba-tiba mencium bibir Jongdae. Perlakuan Suzy membuat Jongdae kaget. Namun setelah
sadar dari keterkagetannya, Jongdae ikut memejamkan matanya dan memeluk
pinggang Suzy.
Setelah cukup lama berciuman, Suzy melepaskan tautan
bibirnya dari bibir Jongdae.
"Aku juga mencintaimu." Ujar Suzy sambil
tersenyum.
"Benarkah?" Tanya Jongdae memastikan.
"Apa aku terlihat seperti sedang bercanda?"
Sahut Suzy.
Jongdae tersenyum lalu memeluk Suzy, "Terima
kasih."
"Hey, aku hampir lupa!" Seru Jongdae secara
tiba-tiba lalu melepaskan pelukannya.
"Ada apa?" Tanya Suzy heran.
"Karena kita sedang berada di Namsan Tower,
bagaimana jika kita menuliskan nama kita di gembok dan memasangnya
disini?" Seru Jongdae sambil mengeluarkan sebuah gembok beserta kuncinya
dan sebuah spidol.
"Ide bagus!" Sahut Suzy.
Lalu mereka berdua menuliskan nama mereka pada gembok
itu. Setelah itu, mereka berfoto bersama gembok dan kunci itu.
"Kenapa aku yang harus memegang kunci? Kenapa
kita tak membuang kunci ini ke bawah saja seperti pasangan lainnya?" Tanya
Suzy heran saat selesai berfoto.
"Sebab kau yang harus menjadi kunci hubungan ini.
Kau juga harus menyimpan kunci itu baik-baik. Jika hubungan kita berakhir, kau
boleh kesini dan membuka gembok ini. Dan jika hubungan kita tak pernah
berakhir, kau harus menyimpan kunci ini dengan baik. Jangan pernah
menghilangkan kunci ini, karena jika itu terjadi, maka hubungan kita hancur
tidak jelas, tidak berakhir ataupun berlanjut. Kau ingat itu, Nona Bae."
Jelas Jongdae.
"Baiklah, aku mengerti." Jawab Suzy.
Setelah itu mereka memasang gembok itu. Dan tiba-tiba,
kepala Suzy terasa sangat sakit. Itu membuat keseimbangan tubuhnya hilang lalu
jatuh pingsan. Hal itu membuat Jongdae sangat panic lalu meminta bantuan
orang-orang sekitar untuk membawa Suzy ke dalam mobilnya. Karena terlalu panik,
ia tak sadar jika Suzy telah menjatuhkan kunci dari gembok itu.
ɷ
"Aku khawatir padamu." Ucap Jongdae lirih.
Suzy telah bangun dari pingsannya.
"Aku baik-baik saja, oppa." Kata Suzy
menenangkan.
"Syukurlah." Sahut Jongdae lega.
Kemudian, Suzy teringat akan kunci itu. Kunci yang
kini tertinggal di Namsan Tower dan hilang begitu saja.
"Kunci itu!" Seru Suzy panik sambil mencari-cari
kunci itu ke dalam tasnya.
"Ada apa?" Tanya Jongdae heran.
"Aku.. Aku menghilangkan kunci itu, oppa.
Maafkan aku… Hiks…" Sesal Suzy sambil terisak.
Melihat Suzy menangis, Jongdae menenangkannya.
"Jangan menangis… Tak apa, itu hanya sebuah kunci."
"Tapi kau bilang kan bahwa aku harus menjaga
kunci itu dengan baik? Hiks…"
"Tak apa. Tak usah dipikirkan. Aku percaya
hubungan kita akan baik-baik saja."
"Ba..baiklah… Hiks…"
Suzy sudah sedikit tenang mendengar ucapan Jongdae
kemudian berhenti terisak dan memeluk Jongdae.
'Semoga saja.' Batin Jongdae.
#flashback off#
Jongdae mulai menitikan air matanya. Sementara Suzy
masih tak mengerti apa yang terjadi. Jongdae membuka lembaran album itu
kembali.
-lembaran
kelima album-
Terdapat sebuah foto Jongdae dan Suzy di rumah sakit.
Suzy sedang memakai baju pasien rumah sakit. Dan di bawah foto itu terdapat
foto Suzy yang tengah tersenyum sambil berbaring di tempat tidur dorong rumah
sakit. Sudut matanya menitikan air mata. Di samping foto itu terdapat tulisan
yang ditulis tidak rapih, tulisan itu adalah 'You must healthy for me. I
will waiting for you. I really really love you, Bae Suzy'
#flashback#
Jongdae terduduk lemas mengingat apa yang diucapkan
orangtua Suzy tadi.
'Suzy mempunyai penyakit kanker otak. Dan ia harus di
operasi. Tapi dokter bilang, jika ia di operasi, seluruh ingatannya akan hilang.
Ia takkan mungkin mengingatmu lagi, Jongdae. Maafkan kami.'
Ucapan orangtua Suzy masih terngiang di telinga
Jongdae. Ia begitu kaget mendengarnya. Ia tak bisa menerima kenyataan pahit
ini.
"Kenapa kau tak mengatakan hal ini padaku, Suzy?
Kenapa? Kenapa?? Hiks…" Gumam Jongdae sambil terisak.
ɷ
"Berhenti menangis, oppa. Aku pasti takkan
melupakanmu. Aku pasti akan mengingatmu dengan baik. Lihat.. Mata mu
bengkak." Hibur Suzy.
"Benarkah itu?" Tanya Chen.
"Tentu saja. Berhenti menangis. Jika kau terus
menangis, aku takkan jadi melakukan operasi ini."
"Tidak, lakukanlah! Aku ingin melihatmu
sembuh."
"Tapi kau terus menangis karena hal ini. Aku tak
mau kau sedih."
Jongdae berusaha tersenyum tulus meski sangat sulit, "Aku
tak sedih."
"Benarkah?"
"Ya, tentu saja."
"Oppa, ayo kita berfoto."
"Baiklah jika kau mau."
Kemudian mereka berdua berfoto bersama. Hanya satu
kali jepretan.
ɷ
Kini Suzy sedang tidur di atas tempat tidur dorong
rumah sakit. Ia akan segera di operasi. Sebelum di operasi, Jongdae mengambil
foto Suzy dan Suzy tersenyum pada kamera.
'Semoga kau tak melupakanku, Suzy.' Batin Jongdae.
#flashback off#
Jongdae menangis, ia tak dapat menampung air matanya
lagi. Setalah lembaran kelima, tak ada lagi foto pada lembaran selanjutnya.
Suzy menatap Jongdae bingung, "Kau kenapa?"
"Aku tak apa-apa." Sahut Jongdae sambil
menghapus air mata nya.
"Maaf, aku tak bisa mengingatmu." Sesal
Suzy.
"Tak apa." Jawab Jongdae sambil berusaha
tetap tersenyum.
"Maafkan aku, tapi bisakah kau pergi sekarang?
Kepalaku terasa sangat pusing." Pinta Suzy.
"Begitukah? Baiklah. Istirahatlah." Ucap
Jongdae tersenyum lalu meninggalkan Suzy.
Saat menutup pintu kamar inap Suzy, Jongdae kembali
menangis. Hatinya begitu sakit menerima kenyataan bahwa Suzy tak bisa mengingatnya
kembali. Karena jika terlalu dipaksa, itu akan membuat kepala Suzy terasa sangat
sakit akibat mengingat masalalunya yang tak bisa ia ingat. Dan Jongdae tak
ingin hal itu terjadi. Ia mengalah pada takdir. Ia akan membuat Suzy
mencintainya lagi tanpa perlu mengingat masalalunya. Ia berjanji pada dirinya
sendiri akan selalu berada di samping Suzy.
"Aku sangat mencintaimu, Suzy. Aku pasti akan
membuatmu mencintaiku lagi dan menjadi milikku sepenuhnya."
ɷ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar